GridHEALTH.id – Pasangan Denny Cagur dan Santi Widihastuti yang telah dikaruniai 2 anak berharap kembali dikaruniai seorang anak lagi.
Karena itu, mereka sempat menjalani program transfer embrio atau bayi tabung.
Baca Juga: Dampingi Sang Istri Selama Proses Kuret, Denny Cagur Pantang Menyerah Untuk Transfer Embrio Lagi
"Karena istri sudah mengalami 2 kali kehamilan di luar kandungan gitu ya, yang mengharuskan kondisinya saluran rahimnya sebelah kanan itu sudah diangkat, kiri sudah diangkat, rahimnya sehat," ujar Denny saat Grid.ID jumpai di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
"Satu-satunya cara untuk memiliki anak lagi adalah dengan bayi tabung, opsi itu jadi pilihan kita," tambahnya.
Namun sayangnya, usaha yang telah dilakukan Denny dan sang istri untuk mendapatkan momongan ketiga tampaknya belum terwujud.
Meski kehamilan ketiga Santi gagal, namun hal itu tidak membuat Denny dan Santi patah semangat untuk memiliki anak lagi.
Menurut Denny, mereka masih memiliki satu embrio lagi untuk menjalani program bayi tabung kembali.
"Pengin nyoba lagi karena kita masih ada satu tabung yang berbeda ya, kita coba di saat istri siap," ujar Denny Cagur.
"Kita bisa mulai lagi karena rangkaian awalnya itu benar-benar panjang," lanjutnya.
"Karena embrionya yang sekarang difreezy, tinggal ditransfer ke rahim," ungkap Denny Cagur.
"Kalau kemarin kan dari awal diambil sel telur, sekarang kan udah jadi embrio, tinggal embrio yang difreezy," tukasnya.
Ya, sisa embrio yang tidak gunakan dalam upaya program bayi tabung yang pertama dapat dibekukan untuk digunakan di lain waktu.
Hal yang dilakukan Denny dan istrinya ini bisa menghemat uang jika ingin menjalani program bayi tabung kedua atau ketiga kalinya
Perlu diketahui, usia seorang wanita adalah faktor utama dalam keberhasilan program bayi tabung pada setiap pasangan.
Wanita yang lebih muda lebih mungkin mengalami keberhasilan kehamilan.
Program bayi tabung biasanya tidak dianjurkan untuk wanita di atas usia 42 karena kemungkinan keberhasilan kehamilan dianggap terlalu rendah.
Antara 2014 hingga 2016 persentase keberhasilan program bayi tabung adalah:
- 29% untuk wanita di bawah 35 tahun.
- 23% untuk wanita berusia 35 hingga 37 tahun.
- 15% untuk wanita berusia 38 hingga 39 tahun.
- 9% untuk wanita berusia 40 hingga 42 tahun.
- 3% untuk wanita berusia 43 hingga 44 tahun.
- 2% untuk wanita berusia di atas 44 tahun.
Melihat dari data, Santi Widihastuti yang masih berusia 35 tahun tentunya punya lebih banyak peluang untuk keberhasilan program bayi tabung yang akan dijalaninya lagi.
Namun jangan patah semangat bagi para wanita berusia lebih yang ingin menjalani program bayi tabung.
Baca Juga: Tidak Hanya Wortel dan Tomat, Manfaat Kesehatan Mata Juga Bisa Diperoleh dari Daun Bawang
CDC menemukan bahwa tingkat keberhasilan meningkat pada setiap kelompok usia karena tekniknya sudah disempurnakan dan dokter jadi lebih berpengalaman.
Selain usia, tingkat keberhasilan program bayi tabung juga tergantung pada sejumlah faktor, seperti penyebab ketidaksuburan dan di mana pasangan menjalani prosedur ini.
Selama menjalani program bayi tabung, mempertahankan berat badan yang sehat dan menghindari alkohol, merokok dan kafein juga dapat meningkatkan peluang keberhasilannya.
Source | : | WebMD,Grid.ID,NHS |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar