GridHEALTH.id - Menurut Adam Taylor, seorang Direktur Pusat Pembelajaran Anatomi Klinis & Dosen Senior bidang Anatomi di Universitas Lancaster, bau mulut bisa menjadi salah satu tanda paling awal dari penyakit jantung koroner, meski tidak secara langsung.
Baca Juga: Bau Mulut Setelah Makan? 6 Bahan Ini Hilangkan Napas Bawang Secara Alami
Bau mulut yang muncul sebagai tanda peringatan awal saat seseorang menderita sakit gusi. Sedangkan penyakit gusi adalah indikator penyakit jantung.
"Sayangnya, tanda pertama yang dimiliki banyak orang ketika jantung mereka tidak berfungsi dengan baik adalah saat mereka mengalami serangan jantung,'' tulisnya di The Conversation, yang dikutip oleh Express UK.
Serangan jantung merupakan gejala penyakit jantung. Penyakit jantung disebabkan oleh gumpalan lemak yang menghalangi suplai darah di arteri koroner.
Berdasarkan NHS Inggris, serangan jantung merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan perawatan dengan segera.
Kondisi ini juga disebut dengan infark miokard, disebabkan oleh kurangnya darah yang mencapai jantung.
Tanpa cukup darah, jantung bisa rusak parah dan bahkan bisa mengancam jiwa.
Taylor menjelaskan, kesehatan mulut bisa menjadi 'peramal' yang baik tentang kesehatan jantung seseorang.
"Mulutnya penuh bakteri, baik dan buruk. Bakteri 'jahat' dapat memasuki aliran darah dari mulut dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular," jelas Taylor.
"Studi telah menunjukkan bahwa kehilangan gigi dan gusi yang meradang (periodontitis) adalah penanda penyakit jantung," sambungnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Tanda-tanda peringatan dari kondisi periodontitis lainnya, termasuk memiliki gusi merah atau bengkak serta pendarahan setelah menyikat gigi.
Ketika kondisi ini berkembang, ini dapat menyebabkan bau mulut, rasa tidak enak di mulut. Inilah mengapa jika sudah melihat tanda-tanda ini, seseorang harus segera memeriksakannya ke dokter agar segera terdiagnosis.
Tanda-tanda lain yang lebih umum dari serangan jantung termasuk nyeri dada yang parah, nyeri yang menjalar di lengan, rahang mengeras dan nyeri dan tiba-tiba merasa sangat pusing.
Baca Juga: Cara Cepat Hilangkan Jerawat Tanpa Obat, Kurangi Konsumsi Gula
Tetapi, kita dapat menurunkan risiko serangan jantung dengan melakukan sedikit perubahan pola makan atau gaya hidup.
Makan makanan yang sehat dan seimbang akan menurunkan kemungkinan timbunan lemak di arteri, yang merupakan faktor risiko serangan jantung.
Penting juga untuk membatasi jumlah garam dalam makanan karena garam meningkatkan tekanan darah, yang berisiko meningkatkan kemungkinan serangan jantung. (*)
Source | : | WebMD,National Health Service UK,heart.org,Express UK |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar