GridHEALTH.id - Anjing termasuk hewan favorit, tak heran banyak yang memeliharanya. Mereka yang pernah memelihara, mungkin tanpa sengaja pernah merasakan jilatannya.
Baca Juga: Tips Mengatasi Sembelit, Dari Konsumsi Buah Hingga Minum Bakteri
Ada yang tidak merasakan apa-apa sesudahnya, namun kisah wanita di Israel ini mungkin bisa menjadi perhatian.
Sebuah laporan yang dilansir dari Live Science mengungkapkan ada seorang perempuan di Tel Aviv, Israel yang didiagnosis terkena infeksi bakteri yang kemungkinan tertular dari jilatan anak anjing.
Laporan yang diterbitkan di The Journal of Emergency Medicine mengungkapkan bahwa pada tahun lalu, perempuan berusia 86 tahun pergi ke rumah sakit karena demam, mual, muntah, dan nyeri di kaki kanannya.
Di rumah sakit, para dokter menemukan bahwa perempuan itu menderita demam, detak jantung berdebar kencang, dan tanda-tanda selulitis di pergelangan kaki kanan dan kaki bagian bawah.
Selain itu, para dokter juga melihat bahwa perempuan itu memiliki beberapa luka dan lecet di antara jari kakinya.
Baca Juga: Reino Barack Cicipi Jengkol untuk Pertama Kalinya: Rasanya Mirip Kentang, Ini Khasiatnya
Hasil tes darah memperlihatkan bahwa perempuan itu telah terinfeksi bakteri Streptococcus canis, yaitu bakteri yang ditularkan dari hewan terutama anjing ke manusia.
Namun sebenarnya kasus ini sangat jarang terjadi dimana manusia terinfeksi S. canis. Hanya ada beberapa kasus yang dilaporkan di literatur medis.
Lagipula selulitis biasa terjadi pada manusia, tetapi disebabkan oleh bakteria lain selain S. canis. Pada kasus ini, perempuan itu memang memiliki beberapa anak anjing yang sering menjilat kakinya.
“Sangat jarang jilatan hewan peliharaan menyebabkan infeksi bakteri pada manusia. Kalau dipikir, hampir semua orang di dunia ini pernah menerima jilatan dari hewan peliharan dan tidak sakit,” kata Zohar Lederman, pimpinan penulis studi yang merupakan seorang dokter di Assuta Samson University Hospital di Tel Aviv, Israel.
S. canis baru bisa menginfeksi seseorang, jika bakteri itu masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam daripada lapisan kulit epidermis, lapisan kulit paling luar.
Dalam kasus ini, perempuan itu tidak hanya memiliki goresan di kulitnya, tetapi ia juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain itu, anak-anak anjingnya kebetulan memang membawa bakteri S. canis itu. Beberapa hari setelah dirawat dengan antibiotik, perempuan itu akhirnya diperbolehkan pulang.
Baca Juga: Indonesia dan Dunia Masih Hadapi Masalah Gizi, dari Balita Hingga Dewasa
Meskipun kasus ini sangat jarang, tak ada salahnya kita berhati-hati. Para peneliti menerbitkan studi kasus ini untuk meningkatkan kesadaran kita akan potensi penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.(*)
Source | : | nova.id,Live Science |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar