Seorang bayi dapat memiliki fitur dari kedua jenis kelamin. Istilah medis "interseks" juga digunakan untuk menggambarkan alat kelamin yang ambigu.
Penting dipahami DSD tidak sama dengan trans seksual alias trans gender.
Seorang waria alias trans gender adalah orang yang tidak melihat diri mereka sendiri sebagai jenis kelamin mereka.
Baca Juga : Obat Palsu Tak Ada Habisnya, Ternyata Obat Ini yang Paling Banyak
Sedangkan DSD berbeda. Mereka disebabkan oleh hormon yang mengubah cara janin berkembang.
DSD dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti yang pernah dialami oleh Xiaouhui saat kecil, sekitar usia 15 tahunan.
* Organ seks yang tidak terlihat pria atau wanita
* Menstruasi dapat dimulai pada usia yang dini, dan hal ini dialami oleh Xiaouhui.
* Ketidakseimbangan hormon atau elektrolit
* Hipospadia dapat terbentuk. Di sinilah pembukaan penis tidak di ujung, dan testis belum jatuh.
Baca Juga: 15% Bayi Dilahirkan Prematur di Indonesia, Risiko ROP pun Tinggi yang Bisa Membuat Penderitanya Buta
Untuk menegakan diagnosis yang tepat DSD, dan menentukan jenis kelamin yang tepat, tes dan pemeriksaan ini yang harus dijalani:
* Pemeriksaan fisik organ seks luar
* Tes darah untuk menunjukkan tingkat kromosom dan hormon anak Anda
* Tes USG atau MRI untuk melihat organ dalam
* Genitogram untuk melihat organ seks bagian dalam. Ini termasuk sinar-X dan kateterisasi lubang antara alat kelamin dan anus. Ini akan menunjukkan uretra dan ukuran vagina, jika ada. Tes ini bermanfaat untuk merencanakan operasi.
Source | : | Nakita.id,intisari,urologyhealth.org,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar