3. Kerusakan otak
Konsumsi mie instan secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan sel otak.
Menurut hasil penelitian dari Legacy Clinical Research Center, Portland, Amerika Serikat, menyatakan kandungan monosodium glutamate (MSG) juga bahan pengawet yang tinggi dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak, seperti pembengkakan dan kematian sel-sel otak.
Hal ini dikarenakan MSG yang terkandung dalam mie instan dalam jumlah besar tidak dapat melewati tepian saraf otak yang mengaliri darah.
Penelitian dari University of Ottawa, Canada, menyatakan bahwa seseorang yang sering menelan MSG akan mengalami gejala sakit kepala, otot tegang, mati rasa, dan kesemutan.
4. Menurunkan nutrisi makanan lain
Sering mengonsumsi mie instan dapat mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin dan vitamin A.
Baca Juga: Terapi Inovatif ADC, Harapan Baru bagi Penderita Kanker Limfoma Hodgkin
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan di Korea Selatan, makanan yang sudah kita makan sebelumnya akan cepat hilang nutrisinya ketika kita mengonsumsi mie instan secara rutin.
5. Risiko sindrom metabolik
Selain itu, beebrapa penelitian dari Korea Selatan menemukan bahwa pengonsumsi mie instan memiliki asupan natrium dan kalori yang meningkat.
Mie instan juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Boston dan Dallas, Amerika Serikat menemukan peingkatan risiko sindrom metabolik pada wanita yang mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali seminggu.
Baca Juga: Di Madura Seorang Suami Aniaya Istri yang Tengah Hamil 6 Bulan Hingga Tewas, Sang Anak Ikut Terlibat
Source | : | Grid.id,Science Direct,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar