Pasalnya, menurut WHO, beras fotifikasi diperkaya dengan beberapa zat gizi mikro, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B kompleks lainnya, vitamin A, dan seng.
Beras dapat diperkaya dengan menambahkan bubuk mikronutrien ke beras yang melekat pada butiran atau penyemprotan permukaan butir beras biasa dalam beberapa lapisan dengan campuran vitamin dan mineral untuk membentuk lapisan pelindung.
Beras ini dibentuk menjadi struktur mirip biji-bijian setengah matang yang menyerupai biji-bijian beras, yang kemudian dapat dicampur dengan beras alami.
Beras fortifikasi ini berpotensi untuk membantu membantu populasi rentan yang saat ini tidak terjangkau oleh program fortifikasi gandum atau tepung jagung.
Selain itu, beras ini juga mampu meningkatkan kualitas nutrisi pasokan makanan dan memberikan manfaat kesehatan masyarakat dengan risiko minimal terhadap kesehatan.
Baca Juga: Disinyalir Sebabkan Gangguan Pencernaan, Ternyata Ini 6 Manfaat Makanan Pedas bagi Kesehatan
Oleh sebab itu, Ridwan Kamil mengupayakan penurunan angka stunting ini dengan menggandengn kerja sama dengan Perum Bulog.
Source | : | Kompas.com,WHO |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar