GridHEALTH.id - Jerawat memang kerap dianggap biasa oleh sebagian orang.
Tapi bagian sebagian oranglainnya, jerawat ini adalah momok menakutkan, bahkan pembawa sial.
Baca Juga: Cara Cepat Hilangkan Jerawat Tanpa Obat, Kurangi Konsumsi Gula
Bukannya apa-apa, gadis satu ini, karena berjerawat yang terbilang parah kerap kali ketakutan setiap bangun tidur di pagi hari.
Bagaimana tidak ketakutan hebat, setiap bangun tidur dirinya selalu dihadapkan langsung depan matanya sendiri nanah dan darah di seprai yang digunakan.
Belum lagi saat bercermin. Kondisi jerawat yang memenuhi pipi kanan dan kirinya membuat gadis yang seharusnya cantik ini, menjadi tidak percaya diri.
Baca Juga: Kulit Pisang Jangan Dibuang, Ternyata Ampuh Hilangkan Jerawat dan Kulit Kering di Wajah
Ironisnya, karena herawat pula, dirinya kehilangan pekerjaan!
Mariah Pearson (20) dari Somerset, Inggris, melansir The Sun, Rabu (22/1), memiliki jerawat yang bisa dibilang parah.
Jerawat berada di wajahnya sejak usianya 12 tahun.
Baca Juga: Bengkoang Si Putih yang Ditakuti Jerawat dan Sakti Cegah Penuaan Dini
Tapi saat dewasa sekarng ini dirinya mulai mengalami jerawat kistik yang parah.
Dokter yang dijadikannya tempat konsulatasi tidak mengetahui mengapa dirinya mengalami hal seperi itu.
Pastinya jerawat yang ada di wajahnya merah, besar, dan memenuhi wajahnya, mulai dari dahi, pipi, dagu, hingga pelipis.
"Saat jerawat menjadi sangat parah, saya merasa menjadi aneh, seakan-akan mereka tumbuh sangat terorganisir."
Baca Juga: Munculnya Jerawat Menjelang Haid Sulit Dihindari, Tapi Wanita Bisa Lakukan Ini Untuk Mencegahnya
"Rasanya benar-benar mengecewakan bahkan para dokter tidak tahu penyebabnya."
Untuk diketahui, berdasarkan pengakuannya, saat remaja, kala dirinya mengidap jerawat, Mariah menutupinya menggunakan alas bedak.
Tapi ternyata usaha itu menyebabkan rasa skit.
Karenanya dia langsung berhenti melakukan itu lagi.
Baca Juga: Tahukah, 8 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah
"Terlalu menyakitkan untuk mencoba menutupinya dengan bedak atau bahkan menyentuh wajah saya." papar Mariah.
Menurutnya saat menggunakan bedak, "Sepanjang hari saya merasakan gatal yang terus menerus dan mati rasa."
Yang lebih menyakitkan, dirinya tidak bisa mencuci muka dan membasuh wajahnya dengan air.
Sebab jika itu dilakukan dirinya akan merasakan sakit yang teramat sangat pada wajahnya.
Saking sakitnya menurut bahkan Mariah dirinya kesulitan untuk tidur.
Solsusinya, dirinya mengonsumsi pil tidur dan Ibuprofen.
Tapi obat tidak membantunya mengatasi ketakutannya setiap bangun tidur di pagi hari.
Bayangkan, menurunta, "Setiap pagi seprai saya basah darah dan nanah selama 6 bulan."
"Itu membuatku jijik. Ini sangat menjijikkan, seperti 'apa ini? Kenapa ini terjadi padaku?'"
"Saya benar-benar tertekan karena saya selalu kesakitan dan tidak bisa fokus pada hal lain."
Karenanya Mariah merasa hidupnya tidak adil.
Sebab menurutnya orang-orang disekitarnya tidak memiliki pertumbuhan jerawat seperti dirinya.
Yang membuatnya depresi, dan tak percaya diri.
Mariah meminta bantuan dari dokternya dan dirujuk ke dokter kulit, tetapi harus menunggu empat bulan untuk membuat janji di NHS.
"Dalam empat bulan, itu berubah dari buruk menjadi parah. Saya mencoba krim steroid dan antibiotik tetapi tidak ada yang membantu.
Karena kondisinya itu, Mariah tidak bisa berbuat banyak.
Mariah hanya bisa tinggal di rumah orang tuanya hingga enam bulan.
"Kondisi ini memengaruhi kepercayaan diri saya. Saya adalah orang yang pemalu dan saya memiliki kecemasan sosial, jadi itu cukup sulit."
"Karena jerawat-jerawat itu, saya tahu semua orang akan menatap saya," papar Mariah.
Setelah menjalani perawatan sekarang jerawat-jerawatnya sudah agak terllihat mereda.
"Sekarang aku jauh lebih baik dan aku meninggalkan rumah seminggu sekali. Lalu aku hanya meninggalkan rumah seminggu sekali," ungkapnya.
Baca Juga: Fakta Baru Virus Corona, Dapat Menyebar Lewat Mata, Seorang Dokter di China Jadi Korban
Karena kecemasan sosialnya, Mariah kehilangan pekerjaan paruh waktunya dan saat ini sedang tidak bekerja.
Mariah mulai mengambil Accutane pada 18 Mei dan melihat peningkatan besar dalam waktu sebulan.
Berkat pertunjukan itu, dia juga dirawat oleh Harley Street, Dr Emma Craythorne - yang akan bekerja untuk mengurangi jaringan parutnya.
Baca Juga: Fakta Baru Virus Corona, Dapat Menyebar Lewat Mata, Seorang Dokter di China Jadi Korban
Baca Juga: Virus Corona, Gambarnya Indah Tapi Mematikan, Awalnya Menular Hanya di antara Hewan
Sekarang Mariah merasa bahagia.
Ini benar-benar aneh, karena sekitar tahun lalu, kulit saya benar-benar hancur selama bertahun-tahun.(*)
#berantasstunting
Artikel ini telah ditayangkan di Intisari.com, dengan judul: 'Setiap Pagi Seprai Saya Basah Darah dan Nanah Selama 6 Bulan,' Peneritaan Gadis yang Hidup dengan Jerawat Sejak Usia 12 Tahun, Membuatnya Depresi hingga Kehilangan Pekerjaan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar