1. Pengalaman masa kecil
Mungkin saja pelaku kekerasan telah menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga selama masa kanak-kanak dan memahami kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan kontrol dalam keluarga.
2. Kehidupan utama berubah
Peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi selama perubahan signifikan dalam kehidupan, seperti kehamilan atau penyakit anggota keluarga.
Pelaku mungkin merasa ditinggalkan atau diabaikan dan terlihat mencari kendali dalam situasi ini.
3. Keadaan ekonomi
Kehilangan pekerjaan, penyitaan perumahan, atau hutang dapat meningkatkan tingkat stres di rumah, yang dapat menyebabkan kekerasan.
Kesulitan keuangan juga dapat membatasi pilihan bagi penyintas untuk mencari keselamatan atau melarikan diri.
4. Ketidakamanan
Korban dapat mencoba untuk meninggalkan hubungan yang menyebabkan pelaku menjadi lebih kasar untuk mempertahankan kontrol.
Pelaku mungkin merasa ditinggalkan atau merasa tidak aman menciptakan risiko yang lebih besar untuk pelecehan bagi korban.
Meski demikian, hingga berita ini ditutunkan belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai kasus KDRT yang menyeret nama Chirstian Hansen Wijaya alias kakak kandung Chelsea Olivia dengan sang istri. (*)
Source | : | grid.id,joyfulheartfoundation.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar