GridHealth.id - Tak lama usai kasus ‘ikan asin’ dengan salah satu selebritas tanah air.
Kini Barbie Kumalasari kembali menuai kontroversi berseteru dengan seorang disc jockey (DJ).
Usut punya usut, perseteruan antara keduanya dipicu pengakuan dari Barbie Kumalasari yang menyebut sang DJ telah meninju hidungnya, sehingga Barbie Kumalasari harus melakukan operasi di klinik kecantikan yang bertempat di Thailand.
Tak hanya penuh sensasi, istri Galih Ginanjar ini juga dikenal sebagai sosok yang selalu memerhatikan penampilannya ketika tampil di hadapan publik.
Setelah sulam bibir, belum lama ini Barbie Kumalasari muncul dengan bentuk hidung baru yang lebih mancung.
Lantas, apakah melakukan operasi hidung adalah hal yang aman untuk dilakukan?
Menurut Department of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery, University of Pennsylvania Hospital, di Amerika Serikat terdapat sekitar 50.000 operasi hidung atau rhinoplasty dilakukan setiap tahun.
Terdapat beragam permintaan dalam rhinoplasty, termasuk membuat hidung lebih kecil, mengurangi pangkal hidung, menyempitkan hidung, membuat perubahan pada ujung hidung, dan mengangkat ujung murung.
Bagi sebagian orang, operasi hidung dapat meningkatkan pernapasan, hal ini berlaku pada orang yang mengalami masalah pernapasan karena struktur internal hidung.
Namun, tidak sedikit di antaranya yang justru mengandalkan operasi plastik demi merubah penampilan serta meningkatkan rasa percaya diri.
Dilansir dari Pennmedicine.org, rhinoplasty biasanya aman, tetapi sama seperti operasi lainnya, risiko mungkin ada. Beberapa di antaranya seperti infeksi, perdarahan, atau jaringan parut.
Baca Juga: Studi : Susu, Yoghurt dan Keju Dapat Mencegah Risiko Munculnya Stroke
Untuk menghindarinya, kita bisa mengikuti instruksi tim perawat baik sebelum dan sesudah operasi.
Selain itu, penting untuk terus melakukan kontrol atau sekadar menginformasikan tentang masalah yang dimiliki selama proses pemulihan.
Lebih lanjut, proses pemulihan bisa saja menimbulkan bintik-bintik merah kecil di sekitar hidung. Ini berarti pembuluh darah pada area hidung pecah.
Baca Juga: Waspada! Tak Selalu Bintik Merah di Kulit, Inilah Gejala Baru DBD
Meskipun kecil, bintik ini justru bisa jadi permanen.
Jika hal ini terjadi, kita bisa segera mendiskusikannya dengan ahli bedah atau tim perawat tempat melakukan operasi.(*)
#berantasstunting
Source | : | Penn Medicine,Becker Rhinoplasty Center |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar