Terlepas dari itu, perceraian memang membawa efek samping buruk bagi anak-anak, termasuk kesehatan mentalnya.
Sebuah penelitian yang diunggah dalam The World Psychiatric Association, anak-anak dari keluarga yang bercerai dapat dihadapkan dengan masalah yang lebih eksternal, seperti perilaku impulsif, kenakalan, dan melakukan gangguan.
Perceraian atau perpisahan menciptakan kekacauan emosional bagi seluruh keluarga, tetapi bagi anak-anak, situasinya dapat membingungkan, membuat frustrasi, dan menakutkan.
Remaja mungkin mulai menyalahkan satu orangtua untuk perceraian atau bahkan membenci kedua orangtua karena pergolakan dan perubahan mendadak dalam keluarga.
Terlepas dari budaya, jenis kelamin, dan usia, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang bercerai mengalami peningkatan masalah kesehatan fisik.
Baca Juga: Jaga Jarak Demi Cegah Virus Corona, Tukang Cukur Pangkas Rambut Sang Pelanggan dari Kejauhan 1 Meter
Bahkan, perceraian juga dapat menyebabkan anak-anak bisa melakukan tindakan agresif di saat dewasa.
Meski begitu, Reza menjelaskan bahwa kasus yang menimpa remaja 15 tahun ini tidak bisa ditangani dengan hukuman pidana maupun rehabilitasi.
Source | : | ncbi,KompasTV |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar