GridHealth.id - Ketika tubuh mengalami demam, biasanya kita hanya sekadar menganggapnya sebagai penyakit biasa yang bisa sembuh dengan obat.
Padahal, demam bisa saja merupakan gejala suatu penyakit. Bahkan, demam memiliki banyak jenisnya.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Demam Berdarah Sulit Sekali Diberantas Di Indonesia
Menurut The Generist Pharmacy, ada lima jenis demam dan penyakit yang terkait, di antaranya:
Demam berkelanjutan
Demam yang terjadi secara terus menerus ditanda suhu tubuh yang tidak berfluktuasi lebih dari 1 ° C dalam rentang 24 jam, memungkinkan tubuh terjangkit berbagai penyakit, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan demam tifoid.
Demam intermiten
Demam intermiten yaitu demam yang hadir untuk periode waktu tertentu. Sesaat menghilang, lalu kembali lagi.
Baca Juga: Alami Demam dan Muntah Usai Manggung di China, Penyanyi Cantik ini Diduga Terinfeksi Virus Corona
Ada tiga subtipe dari demam remittent, yaitu demam quidian, yang menyebabkan siklus berulang dalam 24 jam. Demam tertian, yaitu dalam waktu 48 jam. Dan demam quartan, yaitu dalam 72 jam.
Infeksi yang ditandai oleh demam intermiten adalah malaria dan keracunan darah.
Baca Juga: Calon Ibu Kota Baru Diserang Wabah Malaria, Warga Penajam Waspada
Demam remitan
Jenis demam ini mirip dengan demam terus menerus, karena individu yang terkena demam akan terus mengalami peningkatan suhu.
Namun, perbedaan utama adalah jenis demam ini berfluktuasi lebih dari 1 ° C.
Penyakit yang berkaitan dengan demam remitan adalah endokarditis infektif, yang menyebabkan peradangan pada jaringan jantung.
Hiperpireksia
Hiperpireksia ditandai dengan peningkatan drastis suhu tubuh seseorang, yang mencapai hingga 41,5 ° C.
Baca Juga: Berubah, Suhu Normal Tubuh Manusia Akibat Vaksin dan Antibiotik
Jenis demam ini biasanya disebabkan oleh pendarahan intrakranial, sindrom Kawasaki, badai tiroid, dan penyakit serta patogen lainnya.
Karena kemungkinan komplikasinya, ini diperlakukan sebagai darurat medis dan karenanya harus ditangani dengan intervensi agresif.
Hipertermia
Meskipun tidak menghasilkan suhu tinggi, jenis demam ini menyebabkan efek samping yang cukup serius seperti kejang-kejang dan kesulitan bernafas.
Meskipun tidak dianjurkan aman untuk melakukan diagnosa sendiri, informasi di atas terbukti bermanfaat, terutama ketika menjelaskan demam kepada dokter.
Tak hanya itu, melansir verywellhealth.com, demam yang tidak diobati bisa menimbulkan masalah kesehatan lain, terutama pada anak kecil. Komplikasi demam meliputi:
- Dehidrasi: demam berhubungan dengan kelelahan, penurunan asupan cairan, dan berkeringat
yang semuanya dapat menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Berita Kesehatan Gigi dan Mulut: Penyebab Umum Mulut Kering, Dehidrasi hingga Kerusakan Saraf
- Kebingungan: ketika demam, memungkinkan kita merasa kehilangan perhatian dan kebingungan
- Halusinasi: demam yang sangat tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi seperti mimpi yang berfluktuasi, sehingga menyebabkan halusinasi yang membingungkan
- Kehilangan kesadaran: dalam beberapa situasi, terutama saat dehidrasi, seseorang dapat kehilangan kesadaran karena demam
Baca Juga: Rindu Bisa Membuat Seseorang Sakit Demam, Rey Utami Mengalaminya Saat Ini
- Heat stroke: memiliki suhu tubuh tinggi dapat memiliki efek yang sama dengan heat stroke, di mana seseorang terpapar suhu luar yang tinggi
- Kejang demam: perubahan suhu tubuh mempengaruhi cara protein dan neurotransmitter berfungsi dalam tubuh, berpotensi menyebabkan kejang kerucut tonik. Umumnya, ini lebih sering terjadi pada bayi.
(*)
#berantasstunting
Source | : | verywellhealth.com,The Generist Pharmacy |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar