GridHealth.id - Sebagai upaya pencegahan virus corona (Covid-19), banyak negara yang sudah memberlakukan social distancing.
Social distancing merupakan salah satu langkah efektif yang direkomendasikan oleh World Health Organisation (WHO) untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Baca Juga: WHO Sebut Cuaca Panas Hingga Bawang Putih Tak Ampuh Atasi Virus Corona, Ini 16 Fakta Lainnya
Dilansir dari thelatch.com.au, Departemen Kesehatan Pemerintah Australia juga menggunakan strategi social distancing dalam Rencana Manajemen Pandemi Influenza.
"Secara keseluruhan, langkah-langkah social distancing ditemukan cukup efektif dan banyak yang mungkin dapat diterima di Australia sebagai tindakan sementara," seperti yang termuat dalam rencana, dikutip dari thelatch.com.au.
Baca Juga: 10 Detik Deteksi Corona, Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden Dihujat Warganet
Di Indonesia, Pemerintah telah memberlakukan social distancing sejak Sabtu (14/3/20) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menutup sekolah dan tempat wisata di wilayah Jakarta, kemudian disusul oleh Presiden Jokowi pada Minggu (15/3/20) sore.
Sayangnya, hingga kini masih banyak masyarakat yang tetap melakukan aktivitas di luar rumah.
Padahal, pemberlakuannya social distancing bukan tanpa sebab. Melainkan Pemerintah ingin masyarakat terlindungi dari virus corona (Covid-19) yang semakin menyebar luas.
Baca Juga: Belanja Stok Kebutuhan Rumah Tangga, Ini Tips Hindari Covid-19
Lantas, apakah masyarakat Indonesia sudah mengetahui dan memahami apa itu social distancing?
Peneliti kebijakan kesehatan senior, Lori Uscher-Pines, mengatakan bahwa tidak ada cara yang benar atau salah untuk menerapkan social distancing.
"Jika Anda secara pribadi khawatir tentang Covid-19, Anda harus mencoba membatasi kontak dan paparan Anda ke tempat-tempat ramai, dan mencoba untuk menjaga jarak tiga hingga enam kaki (dari orang lain)," kata Lori Uscher-Pines, seperti dilansir dari thelatch.com.au.
Meski kita masih diberi kebebasan apakah ingin beraktivitas di luar rumah atau tidak tetapi kita sebaiknya menghindari tempat-tempat umum berusaha selalu berada di rumah.
Kita harus lebih memikirkan tentang bagaimana kita dapat mengurangi kontak dekat maupun lingkungan yang ramai.
Karena kita tahu bahwa Covid-19 menyebar dengan cepat, terlebih dalam lingkungan yang ramai.
Oleh karenanya, Menurut Uscher-Pines, mematuhi rekomendasi kesehatan masyarakat dari pemerintah adalah yang paling penting.
Baca Juga: Update COVID-19; Terlalu Banyak Konsumsi Suplemen Imun Bisa Timbulkan Risiko Autoimune
Menurut Australian Government Departement of Health, berikut langkah tepat melakukan social distancing:
Social distancing di rumah
- Seperti yang disebutkan, lakukan kebersihan tangan dan bersin / batuk yang baik
- Hindari berjabat tangan dan berciuman
- Bersihkan permukaan sentuhan tinggi secara teratur, seperti meja, bangku dapur, dan gagang pintu
- Tingkatkan ventilasi di rumah dengan membuka jendela atau menyesuaikan AC
- Membeli barang atau jasa secara online
- Pertimbangkan apakah tamasya dan perjalanan, baik individu maupun keluarga, masuk akal dan perlu
Social distancing di rumah, jika ada orang sakit
- Merawat orang yang sakit di satu ruangan jika memungkinkan
- Tutup pintu kamar orang sakit dan, jika mungkin, jendela terbuka
Baca Juga: Cuci Tangan Dengan Sabun Cuci Piring untuk Cegah Virus Corona COVID-19
- Orang yang sakit dan orang yang merawatnya harus menggunakan masker bedah saat mereka berada di ruangan yang sama
- Melindungi anggota keluarga yang rentan lainnya, seperti orang berusia di atas 65 tahun atau orang dengan penyakit kronis, termasuk, jika dapat dilakukan, menemukan akomodasi alternatif
Social distancing di tempat umum
- Sanitasi tangan, termasuk saat memasuki dan meninggalkan gedung
- Jika memang diperlukan pergi, lakukan pada waktu tenang dan mencoba menghindari keramaian
Baca Juga: 132 Rumah Sakit di Indonesia yang Menangani dan Mengisolasi Pasien Corona Covid-19
- Pekerja angkutan umum dan pengemudi taksi harus membuka jendela kendaraan jika memungkinkan, dan secara teratur membersihkan dan mendisinfeksi permukaan sentuhan tinggi. (*)
#berantasstunting
Source | : | uwhealth.org,thelatch.com.au,Health.gov.au |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar