GridHealth.id - Seorang ibu hamil Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, dikabarkan meninggal dunia dalam perjalanan ketika dirujuk ke RSUPH Adam Malik, Kota Medan, Sabtu (4/4/20) pagi.
Hal itu dikonfirmasi oleh kepala lingkungan setempat, K Ritonga, setelah suami dari ibu hamil itu mengabarkan peristiwa tersebut.
Baca Juga: Peringatan Dokter Spesialis Prihal Gejala Covid-19; Mata Merah, Perih, dan Berair
"Suaminya menelepon saya tadi dan mengabarkan istrinya (pasien) meninggal dunia saat dalam perjalanan. Kabarnya di daerah Tebing Tinggi," ungkap kepala lingkungan setempat, K Ritonga, Sabtu (4/4/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, ibu hamil itu telah ditetapkan menjadi Orang dalam Pemantauan (ODP) setelah kembali dari Jakarta sekitar pertengahan Maret 2020.
Saat itu dia juga sempat sakit, setelah diperiksa hasil diagnosa dokter menyebutkan bahwa dia menderita Tuberkulosis (TB). Meski mengetahui kondisinya, dia menolak untuk dirawat di rumah sakit dan memilih menjalani perawatan di rumah.
Baca Juga: Studi; Pasien Covid-19 Bisa Pulih dengan Plasma Darah Pasien yang Telah Sembuh
Namun belakangan kondisi kesehatannya kian memburuk. Hasil diagnosa dokter berubah karena pasien menunjukkan gejala COVID-19, sehingga statusnya dinaikkan menjadi PDP.
Pada Kamis (2/4/20) malam, dia dievakuasi dari rumahnya dan menjalani isolasi di RSUD Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada Kamis (2/4/20).
Namun, ibu hamil tersebut menolak untuk dirawat di rumah sakit (RS) itu, hingga akhirnya ia dirujuk ke rumah sakit RSUPH Adam Malik, Jumat (3/4/2020) pukul 23.40 WIB.
Seperti diketahui, ibu hamil itu menolak dirawat di RS Padang Sidempuan karena keluhkan buruknya pelayanan dan penanganan pasien di ruang isolasi di RS Padangsidimpuan.
Baca Juga: Semua Jenis Bilik Disinfektan Tak Terbukti Bunuh COVID-19, Kemenkes Sudah Edarkan Larangan
Keluhan tersebut disampaikannya di akun Facebook pribadinya.
"Untuk Bapak Wali Kota Kota Padang Sidempuan tercinta, Bapak Irsan, tolong lah Pak kasih saya kesempatan. Saya dirujuk ke Medan, di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Umum Kota Padang Sidempuan ini. Kasihan kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memadai," tulis pasien tersebut di akun Facebook, Jumat (3/4/20).
Tak hanya menuliskan kalimat keterangan, ibu hamil itu juga mengeluhkan kembali pelayanan RS melalui siaran langsung atau live di akun Facebook miliknya pada Jumat (3/4/20) sore, sekitar pukul 18:20 WIB dari ruang isolasi.
Baca Juga: Bukannya Basmi Virus Corona, Campur Pemutih Pakaian Sebagai Disinfektan Justru Bahaya dan Mematikan
Dalam siaran berdurasi 1 menit 41 detik itu, ia menceritakan pelayanan perawat yang harus menunggu lama apabila dibutuhkan.
"Ini ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja, 2 jam kemudian baru datang. Sesak," ujar pasien dengan napas tersengal-sengal.
Dia juga mengeluhkan kondisi makanan yang diberikan kepadanya. Menurutnya, makanan tersebut tidak sesuai standar RS.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Puasa Saat Wabah Virus Corona, Ini Fatwa MUI
"Ini bagaimana mau makan, nasinya keras. Orang yang sehat saja tidak bisa makan ini, apalagi yang sakit seperti saya," kata pasien yang hamil tersebut sambil menunjukkan makanan.
Bahkan, dia juga menceritakan tentang kondisinya yang semakin memburuk, di mana napasnya semakin sesak sehingga meminta pertolongan.
"Ya Allah...Tuhan...sesak...tolong..." ujar pasien tersebut di akhir siaran langsung Facebook.
Baca Juga: Usai Tularkan Virus Corona Pada Ratusan Jemaat di Bandung, Pendeta Ini Meninggal Dunia
Hingga kini, unggahan tersebut sudah dikomentari dan dibagikan ribuan netizen.
Lebih lanjut, kini diketahui seluruh keluarga dan orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan almarhumah ibu hamil itu ditetapkan menjadi ODP.
Mereka kini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Lingkungan di sekitar rumah almarhumah juga sudah disemprot cairan disinfektan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas,IDN Times |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar