Baca Juga: Pemerintah Daerah NTT Sukses Cegah Covid-19 Masuk Wilayahnya, Infeksi Corona 0 Kasus di Sana
Kemudian, BMKG juga mengungkap hasil penelitiannya di Twitter.
KAJIAN Tim BMKG dan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM
PENGARUH CUACA DAN IKLIM TERHADAP PANDEMI
(A Thread) pic.twitter.com/gqUKXNux0Q
— BMKG (@infoBMKG) April 4, 2020
Penelitian tersebut berdasarkan analisis statistik, pemodelan matematis, dan studi literatur tentang "Pengaruh Cuaca dan Iklim dalam Penyebaran Covid-19".
Hasil penelitian tersebut juga telah disampaikan pada Kementerian dan Presiden pada 26 Maret 2020.
Bahwa ada indikasi pengaruh cuaca dan iklim terhadap penyebaran virus corona jenis baru.
Dituliskan bahwa sebagain pesar peneliti yang tergabung dalam kajian tersebut mengatakan kalau virus corona jenis baru Covid-19 ini akan terhambat penyebarannya di suhu dan kelembaban yang tinggi.
"Mereka juga menjelaskan lebih lanjut bahwa terhambatnya penyebaran virus dikarenakan kondisi iklim tropis dapat membuat virus lebih cepat menjadi tidak stabil.
"Sehingga penularan virus Corona dari orang ke orang melalui lingkungan iklim tropis cenderung terhambat, dan akhirnya kapasitas peningkatan kasus terinfeksi untuk menjadi pandemik juga akan terhambat," dikutip dari @infoBMKG.
Baca Juga: Gula Mulai Sulit Ditemukan, Padahal Ada Kaitan Risiko Penyakit Diabetes denga Penularan Virus Corona
Source | : | Twitter,@infoBMKG |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar