GridHEALTH.id - Kita tentu sudah tahu jika ibu kota Jakarta adalah kota yang penduduknya terpadat di Indonesia.
Saking padatnya kemacetan adalah sarapan pagi bagi semua warganya.
Menurut analisis Theofany Harley Chriswardana, Mahasiswa Sampoerna University, yang dia tuangkan dalam artilel di Tribunners (4/7/2018), Jakarta adalah kota termacet ke 12 di dunia, dan nomor dua di asia.
Tak hanya kemacetan yang padat, bangunan di kota Jakarta pun padat.
Baca Juga: Bermaksud Permudah Masyarakat, Pemerintah Imbau Penggunaan Aplikasi Berobat Online, Akuratkah?
Apalagi padatanya bangunan di Jakarta ini didominasi oleh gedung tinggi menjulang berhiaskan kaca di setiap sisinya.
Hasilnya dari dua hal itu saja, Jakarta menjadi kota yang penuh dengan polusi asap juga udara.
Tak heran udara Jakarta didominasi pengap dan gerah.
Karenanya tidaklah heran jika mereka yang sehari-hari hidup di kota Jakarta akrab sekali dengan pendingin udara, yang notabene ikut membuat kerusakan iklim.
Singkatnya Kita sulit sekali untuk bisa melihat langit biru di Jakarta juga panorama alam Jakarta.
Baca Juga: Menikah Selama 51 Tahun, Pasangan Ini Wafat Terpaut 6 Menit, Keduanya Menjadi Korban Covid-19
Tapi sejak wabah SARS CoV-2 melanda Indonesia, dan Jakarta menjadi zona merah pertama juga terbanyak korban yang terinfeksi virus corona novel ini, percaya tidak percaya, hanya dalam beberapa pekan saja, Jakarta sudah berubah.
Source | : | Instagram,kompas,Tribunners |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar