GridHEALTH.id - Di tengah kekhawatiran masyarakat Indonesia terkait penyebaran virus corona (Covid-19), ttiba saja ada pernyataan dari kerajaan Kandang Wesi yang mengklaim punya obat untuk pasien Covid-19.
Sosok yang menyatakan itu adalah Nurseno SP Utomo, dari Kerajaan Kandang Wesi.
Dia mengaku sebagai budayawan dari kerajaan Kandang Wesi di Garut.
Bahkan Nurseno mengatakan pasien positif Covid-19 hanya butuh dua hari saja untuk sembuh.
Dilansir dari TribunJabar, obat tersebut berbentuk kapsul diberi nama imun SKM-RJK.
Menurut Nurseno obat berwarna putih itu tak memiliki bau seperti obat kimia pada umumnya, sebab dibuat dari bahan herbal.
Baca Juga: Cerita Tragis Tenaga Medis di Pekalongan, Menjadi ODP Corona Gegara Pasien dan Keluarganya Tak Jujur
Baca Juga: 10 Bantuan yang Diberikan Pemerintah Indonesia Selama Pandemi Covid-19 untuk Rakyat
Sayang ia enggan membeberkan apa saja bahan herbal tersebut.
"Bahan-bahannya rahasia, yang jelas murni dari herbal. Sejak 10 tahun lalu, saya buat obat ini untuk melawan virus dan bakteri di tubuh. Serta menambah imunitas," ujar Nurseno.
Lebih jelasnya, ia menyebut bahan herbal yang digunakan berasal dari dalam negeri dan luar negeri, dan telah diuji laboratorium.
Baca Juga: Virus Corona Sudah Masuk Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman Diasingkan
"Saya buat memang untuk menambah imun dan sebagai anti virus. Telah kami coba ke orang yang mengalami gejala corona. Bisa sembuh dalam dua hari," katanya.
Sebagai pembuktian, Nurseno menantang agar pasien positif corona di Garut mengonsumsi obat tersebut.
Baca Juga: Sakit Perut Bisa Disembuhkan dengan Puasa, Mitos atau Fakta?
Dalam hitungan jam, akan ada reaksi yang dirasakan. Setelah dua hari, ia menjamin pasien bisa kembali pulih.
Sebelumnya, nama Nurseno sudah memang sudah tak asing lagi di pemberitaan nasional.
Sebab beberapa bulan lalu, Nurseno sempat menghebohkan Indonesia dengan kerajaan Kandang Wesinya.
Baca Juga: Deteksi Dini Gejala Meningitis dan Septicaemia, Bisa Membunuh Penderitanya Hanya Dalam Hitungan Jam
Meski ia membantah menjadi seorang raja dan hanya sebagai tokoh budaya.
Terbaru, Nurseno mengklaim obat herbal yang dibuatnya sejak 10 tahun lalu itu bisa mengobati virus corona.
Jika diizinkan, ia ingin memberi obat itu kepada pasien positif corona.
Baca Juga: Bulan Puasa Waktu yang Tepat Untuk Perbaiki Sistem Pencernaan Tubuh
Namun untuk menguji kefektifan suatu obat tak bisa langsung begitu saja dilakukan kepada pasien manusia.
Suatu produk dapat dikatakan menjadi obat jika telah melewati beberapa tahapan dimulai dari mengindentifikasi zat aktif yang terkandung, menemukan cara kerjanya, melakukan uji praklinis sampai uji klinis.
Baca Juga: Berantas Stunting; Anak Cerdas Dipengaruhi Asupan Gizi yang Baik
Menurut Mayo Clinic, untuk menilai efektivitas dan keamanan produk, perlu dilakukan uji praklinis, yaitu uji coba pad ahewan dan uji klinis.
Tahap akhir yang dilakukan kepada pasien manusia.
Serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Mayo Clinic,TribunJabar |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar