GridHealth.ID - Wabah penyebaran virus corona (Covid-19), bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga mengiris hati siapapun yang merasakan dampaknya, terutama dampak perekonomian.
Meski pemerintah telah memberi program bantuan sosial (bansos) kepada sejumlah rakyat, tetapi bantuan tersebut belum juga ditunjukkan kepada seluruh lapisan masyarakat di tanah air, melainkan baru wilayah tertentu saja.
Baca Juga: 10 Bantuan yang Diberikan Pemerintah Indonesia Selama Pandemi Covid-19 untuk Rakyat
Hal ini mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, hingga membuat sejumlah orang merasa sedih lantaran tak memiliki penghasilan apabila tak pergi bekerja, seperti halnya seorang ibu asal Padang.
Baca Juga: Cara Covid-19 Membunuh Korbannya, Paru-paru Membiru Sampai Tak Berfungsi
Ibu itu diketahui meraup penghasilan setelah menjualkan dagangan berupa pakaian dalam setiap harinya.
Namun, setelah adanya kasus virus corona (Covid-19), ia kesulitan mendapatkan pundi-pundi rupiah karena adanya imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah.
Padahal, imbauan tersebut penting demi kebaikan bersama dalam memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Sakit Hati Lantaran Jenazah Tenaga Medis di Tolak, Ini yang Dilakukan Gubernur Jateng
Melalui video yang berdar di sosial media Facebook, seorang ibu yang diketahui bernama Yernis, mencurahkan isi hatinya lantaran tak bisa makan apabila tidak menjualkan dagangannya.
"Kalau boleh ya pak ya, saya mewakili ibu-ibu, kami butuh makan, anak kami masih kecil-kecil, di luar mati karena corona, di dalam kami mati kelaparan pak. Kan sama mati-mati juga pak." kata Yernis.
Hal tersebut disampaikan oleh ibu dengan empat anak itu, ketika dihampiri oleh petugas kepolisian yang meminta Yernis untuk menutup dagangannya dan kembali ke rumah.
Yerni mengatakan, untuk makan saja mereka rela meminjam uang kepada tetangga.
"Nggak ada yang buat dimakan. 10 hari sampai ngutang ke tetangga, tetangga juga kalau nggak dibayar juga lama-lama nggak mau pak. Saya kan juga butuh modal"
Meski dirinya mengaku mengetahui adanya kebijakan penangguhan cicilan, tetapi ia tetap didesak untuk membayar bunga sebagai denda.
"Apa nggak kasihan sama kami..cicilan katanya boleh ditangguhkan, nggak ada penangguhan pak. Boleh ditangguhkan ibu, tapi ibu bayar bunga katanya dendanya harus bayar" ujar Yerni.
"Kami bayar darimana pak, kami dagang di kaki lima, kami juga ngerti itu buat kita bersama. Tapi kalau seperti ini kami nggak makan kan gimana, pak.." tambahnya.
Dalam hal ini, Yerni meminta solusi kepada pemerintah. Misalnya dengan pemberian sembako untuk kebutuhan makan sehari-hari.
"Kalau ada solusi dari pemerintah, tolong kami, bantu kami, sembako buat makan pak" ujar Yerni.
Baca Juga: Update Covid-19; Pemkot Makassar Terapkan PSBK di 4 Kecamatan, Ada 105 Kasus
Video yang dibagikan oleh akun Facebook Rusdi Bromi, itu kini telah menjadi viral dan telah dibagikan sebanyak 14 ribu kali.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar