GridHEALTH.id - Sejak merebaknya virus corona yang diduga berasal dari kelelawar beserta kotorannya yang terhirup oleh manusia, semenjak itu pula virus corona semakin menyebar untuk mencari inangnya.
Virus corona yang senang berada dalam keadaan lembap, dingin, dan gelap ini nyatanya sudah menyebar ke lebih dari 200 negara di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 Makin Meningkat, Jadi Tanda Virus Corona Akan Berakhir
Akibat hal tersebut, virus corona (Covid-19) telah menginfeksi lebih dari 2,3 juta orang di seluruh penjuru negeri.
Meski begitu, kini ada kabar gembira di tengah kengerian virus corona yang menyebar dengan tak terkendali.
Baca Juga: Update Covid-19; IDI Beberkan Jumlah Korban Meninggal Covid-19 Sebenarnya di Indonesia
Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Abidinsyah Siregar mengungkapkan bahwa virus corona yang menular ke tubuh individu berpotensi bisa mati dengan sendirinya.
Hal ini bisa terjadi jika sudah melalui 14 hari masa inkubasi virus yang menyebabkan Covid-19 itu.
Akan tetapi, sistem kekebalan imun individu yang telah tertular virus corona dipertaruhkan selama masa inkubasi 14 hari.
Abindinsyah menjelaskan proses yang terjadi saat tubuh terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Sukses Diuji pada Monyet, Obat Remdesivir Diyakini Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19 dalam 10 Hari
Hal paling penting, perilaku virus adalah mempertahankan kehidupan tergantung inangnya.
"Ada yang berinang di nyamuk, ada yang di burung, sekarang virus corona kan semestinya berinang di hewan yang sebelumnya menjadi inang," ujar Abidinsyah, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (18/4/2020).
Dalam kondisi saat ini, virus corona ingin bertahan hidup di tubuh manusia, terutama pada paru-paru.
"Setelah menginfeksi, dengan cepat virus corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai. Hal ini menyebabkan individu gagal napas," ucap Abidinsyah.
Proses ini terjadi sedemikian rupa.
Selain itu, saat sudah menginfeksi, terjadi pertarungan antigen dengan antibodi di dalam tubuh.
Baca Juga: Rentan Terinfeksi Virus Corona, Petugas Puskesmas Ini Sukarela Buat Face Shield untuk Bayi
"Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint. Virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ucap Abindinsyah.
Setelah itu, dia menyebutkan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.
"Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," kata Abindinsyah.
Baca Juga: Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Solo Positif Covid-19, Usai Hadiri Seminar di Jakarta
Dia pun mengingatkan bahwa saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah menyingkirkan sumber penularan dengan orang-orang yang berpotensi tertular.
Baca Juga: Penelitian Baru: Kentut Dapat Sebarkan Virus Corona, Terutama pada Orang yang Tak Pakai Celana
"Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," kata dia.
Sebab inilah, kita wajib terus menjaga kesehatan diri dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, serta mengonsumsi makanan-minuman bergizi yang menyehatkan. (*)
Baca Juga: PSBB di Bogor, Seorang Jamaah Tiba-tiba Meninggal Saat Salat Jumat, Ada Lebam Biru Ditubuh Jenazah
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar