GridHEALTH.id - Belum lama ini, pendiri Microsoft Corporation, Bill Gates, beserta sang istri, Melinda Gates tengah gencar membuat sebuah vaksin anti corona.
Melalui Yayasan Bill and Melinda Gates Foundation, keduanya bekerja sama dengan beberapa perusahaan ternama untuk membuat vaksin tersebut.
Baca Juga: Update Covid-19; Vaksin Virus Corona Siap Diproduksi Secara Massal Bulan September
Vaksin itu diajukan oleh perusahaan bio teknologi yang berbasis di Pennsylvania, AS bernama Inovio Pharmaceuticals.
Selain itu, ada pula Perusahaan Brisbane Vaxxas yang telah mengembangkan vaksin anti corona berbentuk patch.
Baca Juga: Sempat Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Pemudik dari Jakarta Ini Meninggal Dunia 12 Jam Kemudian
Patch tersebut mengandung 3.000 jarum mikro yang dapat bekerja menekan kulit selama 10 detik.
Menurut juru bicara perusahaan tersebut, Angus Foster bahwa patch tersebut menyimpan vaksin ke dalam sel-sel kekebalan yang berlimpah tepat di bawah permukaan kulit.
Baca Juga: Selain Tertular Virus Corona, Dokter di Wisma Atlet Juga Berisiko Terinfeksi Organ Intimnya
"Menerapkan vaksin pada kulit adalah cara yang sangat efisien untuk memberikan vaksinasi. Banyak vaksin yang awalnya diberikan dengan menggosok permukaan kulit dan menerapkan vaksin ke daerah itu," kata Angus, dikutip dari 7 News Australia.
Selama studi klinis yang melibatkan 210 orang yang diberi vaksin flu, para peneliti menemukan tanggapan kekebalan secara signifikan lebih tinggi setelah tujuh hari daripada vaksin yang diberikan oleh jarum suntik.
Baca Juga: PDP Covid-19 di Samarinda Kembali Berulah, 2 Kali Ngamuk di RS Lantaran Menolak Diisolasi
Tak hanya itu Angus membeberkan, penelitian lebih lanjut menemukan bahwa vaksin tetap stabil selama satu tahun dalam suhu hingga 40 derajat, membuka kemungkinan pengiriman vaksinasi melalui pos, tanpa perlu mengunjungi dokter atau apoteker.
Meski demikian, langkah yang ditempuh Bill Gates ini rupanya ditolak mentah-mentah oleh Mantan Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP.
Di balik jeruji besi akibat tersandung kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan, Siti Fadilah meminta pemerintah tidak tergiur menggunakan vaksin buatan Bill Gates.
Siti menjelaskan, ada kemungkinan vaksin buatan Bill Gates ini belum terbukti 100% ampuh melenyapkan virus corona.
Baca Juga: Dokter Hewan dan Luna Maya Sebut Covid-19 Tidak Bahaya, Benarkah?
Pasalnya, ia menyangsinkan apakah Bill Gates memiliki bibit virus yang sudah dilemahkan untuk diteliti hingga menjadi vaksin anti corona.
"Kalau Bill Gates sudah siap dengan vaksin corona sekarang, kapan dia punya seed (bibit) virusnya? Apa sebelum pandemic corona? Apalagi pada tahun 2015, dia telah mengumumkan akan ada pandemik besar di 2020," jelasnya.
Mantan Menkes RI juga mengkhawatirkan adanya pemasangan mikrocip yang diduga untuk memantau orang yang telah menggunakan vaksin tersebut.
Baca Juga: Ngeri Tembus Saat Datang Bulan, Dokter di RSD Wisma Atlet Berharap Ada Pembalut Celana
"Apa betul microchip itu hanya untuk tanda, seperti yang dia katakan? Tidak ada bukti sama sekali," tegasnya.
Hal inilah yang mendasari Mantan Menkes, Siti Fadilah meminta pemerintah menolak ajakan penggunaan vaksin dari Bill Gates. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | 7news.com.au |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar