Baca Juga: Tak Masuk Akal Tapi Tetap Dilakukan, Potong Lidah di Depan Dewa Supaya Hentikan Virus Corona
Krys Johnson, seorang ahli epidemiologi di Temple University College of Public Health juga mengatakan, kasus virus corona ini bukan tidak menginfeksi anak-anak, tapi sistem kekebalan anak yang kuat bisa membuat mereka lebih bisa melawan virus.
Demikian pula, kata Johnson, orang dewasa 25 kali lebih mungkin meninggal akibat cacar air daripada anak-anak.
Demikiannya dengan influenza dapat menginfeksi bayi, tapi anak-anak biasanya lebih berhasil dengan lebih mudah daripada orang dewasa untuk sembuh, kata Johnson.
Asal tahu saja, tingkat kematian akibat flu musiman pada orang dewasa adalah 10 kali lipat dari angka kematian pada anak-anak.
Lain lagi dengan dr. Aman Pulungan, SpA(K), Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) dalam konferensi pers online di Jakarta, Senin, 16 Maret 2020.
Menurutnya, jangan sesekali menganggap dan bilang anak tidak bisa terinfeksi virus corona Covid-19.
Sebab sudah ada kasus balita yang terkena. "Jangan pernah menganggap anak tidak bisa kena, sebab gejala klinis yang dialami anak bisa jadi tidak langsung terlihat apalagi jika anak belum bisa bicara. Anak juga bisa menjadi pembawa yang menularkan ke orang dewasa," tegas dr. Aman.
Ternyata apa yang dipaparkan aman baru-baru ini terbukti.
Keluarga di Amerika harus merasakan pahitnya kehilangan anak tercinta tanpa tahu sejak awal bahwa putri mereka menderita Covid-19.
Melansir Mirror.co.uk (20/4/2020), Seorang gadis berusia 5 tahun meninggal dunia setelah tertular meningitis, disebut sebagai komplikasi yang jarang dari virus corona.
Baca Juga: Keluarga Tenaga Medis Kena Bacok, Korban Merayap untuk Minta Tolong dengan Kondisi Berlumur Darah
Source | : | livescience,liputan6.com,mirror.co.uk,intisari.id,tempo.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar