GridHEALTH.ID - Wabah virus corona (Covid-19) masih terus menyebar luas hingga menyebabkan sebanyak 2,994,761 orang di dunia terinfeksi.
Untuk itu, kita masih harus tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 ini yang bisa saja terjadi di berbagai tempat.
Dalam hal ini, baik pemerintah maupun sejumlah tokoh masyarakat tak kenal lelah mengingatkan kepada masyarakat luas akan pentingnya melakukan pencegahan agar terhindar dari infeksi virus corona (Covid-19).
Hal senada juga dilakukan oleh pria bernama Muslimin, yang disebut-sebut merupakan seorang master kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Amerika Kelimpungan, Lebih 50 Ribu Orang Meninggal Akibat Covid-19
Melalui video amatir berdurasi 4:31 yang diterima awak redaksi GridHEALTH.id, dia menjelaskan akan pentingnya edukasi masyarakat terkait wabah virus corona (Covid-19).
Pria yang berprofesi sebagai pengajar di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) di Bandar Lampung ini mengatakan bahwa virus corona "tidak berbahaya".
"Jadi kita harus mengedukasi masyarakat bahwa virus corona itu sebetulnya 'tidak berbahaya', yang berbahaya itu penyebarannya, karena sangat cepat dan masif tadi. Kalo virus coronanya itu lemah" kata Muslimin.
Menurutnya, virus corona mudah hancur hanya dengan cuci tangan menggunakan sabun.
"Satu, dia tidak tahan oleh panas. Kedua, dia akan hancur oleh sabun, tidak perlu hand sanitizer, sabun sunlight pun cukup atau sabun krim" ucap dia.
"Jadi corona itu tidak berbahaya selama dia tidak masuk ke dalam saluran pernapasan kita. Karena dia butuh media tempat hidup yang lembap dan gelap" tambahnya.
Baca Juga: Bakal Menikah, Dokter Ini Malah Jadi Korban Covid-19, Meninggal di RS Kramat Jati
Muslimin menganggap bahwa virus corona tidak berbahaya. Namun tak dipungkiri, bahwa banyak orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kendati demikian, dia berpendapat bahwa tidak ada orang yang meninggal hanya karena Covid-19.
"Ini kesalahan lagi pemberitaan, media mendramatisir bahwa kesannya kalau kena corona orang itu satu aib, kedua kayaknya akan mati. Padahal corona itu kalau kena ada namanya masa inkubasi yang 14 hari. Masa inkubasi itu adalah waktu terkontak pertama sampai menimbulkan gejala" katanya.
Baca Juga: PSBB Tidak Berlaku bagi Emak-emak, Diingatkan Petugas Malah Nyolot dan Tancap Gas
Seperti pada umumnya, Muslimin mengatakan bahwa di awal infeksi orang akan menunjukkan gejala. Namun, memang ada juga yang tidak menunjukan gejala.
Pekan kedua virus dalam tubuh itu akan mati, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan.
Dia juga mengatakan bahwa hanya tiga golongan yang rentan terhadap penyebaran Covid-19, yaitu balita, lansia, dan orang dengan penyakit kronis.
Baca Juga: Nekat Salat Berjamaah di Masjid, Lagi-Lagi 3 Warga Dinyatakan Positif Corona, 100 Orang Diisolasi
"Kalau didramatisir iya jadi menakutkan. Yang rentan terhadap virus corona ada tiga, yang pertama usia lanjut lansia 70 (tahun) ke atas. Yang kedua, balita bayi di bawah 5 tahun, itu sama sebabnya daya tahan tubuhnya masih lemah, masih labil belum stabil." paparnya.
"Lansia gitu juga, daya tahan tubuhnya lemah. Yang ketiga, orang yang mempunyai penyakit kronis, entah itu TBC, hepatitis, liver, ginjal yang menahun. Itu yang berbahaya." tambahnya.
Menurutnya, jika kita tidak masuk dalam tiga golongan tersebut, maka kita aman.
"Jadi kalo buat orang yang tidak mempunyai penyakit kronis, bukan lansia, bukan balita, saya rasa aman-aman saja" tegas pria lulusan dari Universitas Diponogoro itu.
Baca Juga: Kehilangan Pekerjaan dan Anaknya Kelaparan Karena Wabah Covid-19, Ibu Ini Pilih Gantung Diri
Meski terbilang aman, Muslimin tetap mengimbau masyarakat umum untuk mengikuti kebijakan berada di rumah. Tapi perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
"Penyebarannya yang masif dan cepat harus diputus. Kebijakan di rumah saja, pakai masker, harus kita ikuti dan patuhi," ucapnya.
Lebih lanjut, menurut Muslimin, wabah virus corona harus dipandang dari segi kesehatan, sebaliknya tidak dipandang dengan sudut pandang politik.(*)
Kunci penanganan masalah pandemi virus corona adalah kepatuhan masyarakat dalam menjalankan peraturan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan.
Juga jaga kesehatan diri dengan mencuci tangan, dan tingkatkan imunitas tubuh.
Satu lagi, jangan lupa pakai masker.(*)
Baca Juga: Sempat Mendapat Penolakan, Ibu Positif Corona Ini Akhirnya Lahirkan Bayi Sehat Negatif Virus
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar