Pasalnya, tidak diketahui apakah sampah masker dan sarung tangan tersebut berasal dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sementara virus corona diketahui bisa menempel pada benda-benda hingga berhari-hari dan menimbulkan risiko infeksi.
Untuk diketahui, setidaknya ada sekitar 300.000 petugas persampahan dan 600.000 pemulung yang tetap bertugas mengangkut sampah di tengah pandemi corona.
Baca Juga: Usai 6 Minggu Terjebak di Rumah, Anak-Anak Spanyol Senang Diperbolehkan Keluar
Dalam persoalan ini, para petugas persampahan dan kebersihan ini menjadi orang yang rentan terinfeksi virus corona, dan seharusnya dilengkapi dengan APD.
Hal ini dianggap perlu karena, tumpukan sampah tersebut tidak diketahui apakah sampah yang akan mereka sentuh adalah bekas dari
"Kalau ODP atau PDP tidak menjaga sampah tisunya atau bekas maskernya, kan kasihan pemulung atau petugas persampahan itu," ujarnya.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sampah Masker Meningkat, Petugas Sampah dan Pemulung Butuh APD
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar