GridHEALTH.id - Ridwan Kamil Kembali Dihadapkan dengan Masalah karena Ulah Warganya Saat PSBB.
Masalah yang dihadapinya kini bukan masalah kecil dan ringan.
Bahkan masalah tersebut bisa lebih lebih pelik dari PSBB dan pandemi Covid-19.
Sebab masalah tersebut termasuk masalah jangka panjang, dan sudah menjadi PR alias pekerjaan rumah yang cukup besar bagi pemerintah Jabar dari tahun ke tahun.
Karenanya tidak heran ada pemberitaan yang menyebutkan Ridawan Kamil tepok jidat karena adanya masalah ini, saat berlangsungna PSBB di Jabar dalam upaya memutus rantai penyebaran infeksi virus corona.
Apa masalahnya sehingga bisa sebegitu berpengaruhnya pada Ridwan Kamil sebagai kepala daerah Jawabarat?
Masalahnya adalah masalah klise yang kini bertambah.
Yaitu, selama pandemi corona berlangsung, banyak ibu muda di Jawa Barat yang positif hamil.
Baca Juga: WHO Sebut Jumlah Perokok Sumbang Kematian Tinggi Pasien Covid-19 di Indonesia
Baca Juga: Penyebab Surabaya Menjadi Black Zone Covid-19 Diketahui, Pendonor Plasma Darah Dicari
Dilansir dari Kompas.com, di Kota Tasikmalaya mencatat sekitar 3.219 perempuan di daerah tersebut hamil di masa pandemi corona ini.
Tak tanggung-tanggung, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 105 persen.
Lonjakan tersebut terjadi setelah imbauan untuk di rumah saja resmi dikeluarkan pemerintah daerah Jawa Barat.
Lewat unggahan media sosial pribadinya, Ridwan Kamil menyoroti hal tersebut.
Gubernur Jawa Barat itu langsung memberikan sindiran untuk para suami.
"Negatif covid tapi positif hamil.
Mohon para suami rada diselowkan dulu, jangan digaskeun teuing," tulis Ridwan Kamil (2/6).
Tak sampai di situ saja, Ridwan Kamil pun malah menanyakan apa nama bayi yang cocok jika lahir di tengah pandemi corona.
"Kalo lahir masih saat pandemi covid, nama bayinya kira2 apa?
Nuhun.
Karuan saja, unggahan Ridwan Kamil itu jadi atensi warganet.
Baca Juga: Update Covid-19, DKI Temukan Ribuan Kasus Positif Orang Tanpa Gejala
"Dibilang jgn hamil dulu," tulis esaaputryz.
"Nama bayi kami, lahir 14 Mei 2020: Marcovwindu Iamero , yg artinya Menang thdp Covid , pa," tulis maznonot.
"Tolong para suami di kondisikan," tulis restu_indratama.
"Habis pandemi beres,gugus tugas istirahat,BKKBN kerja keras," tulis pujiastuti_dr.
Untuk diketahui, melansir jabarprov.go.id (3 Juni 2020) provinsi Jawa Barat dengan luas 35.377,76 Km2 menurut Data SIAK Provinsi Jawa Barat didiami penduduk sebanyak 46.497.175 Juta Jiwa.
Baca Juga: Update Covid-19, DKI Temukan Ribuan Kasus Positif Orang Tanpa Gejala
Penduduk ini tersebar di 26 Kabupaten/Kota, 625 Kecamatan dan 5.899 Desa/Kelurahan.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kabupaten Bogor sebanyak 4.966.621 Jiwa (11,03 %).
Sedangkan penduduk terkecil terdapat di Kota Banjar yaitu sebanyak 192.903 Jiwa (0,43 %).
Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.
Gambaran ini terlihat dihampir seluruh Kabupaten/Kota, terkecuali Kabupaten Indramayu (Laki-laki 49,78 %, perempuan 50,22%).
Jumlah penduduk di daerah penyangga Ibukota, yaitu di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok sebanyak 11.930.991 Jiwa atau 26% dari jumlah penduduk Jawa Barat.
Dengan begitu dapat disimpulkan seperempat penduduk Jawa Barat tinggal di daerah penyangga Ibu Kota.(*)
#brantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini sudah tayang di GridHITS.id dengan judul: Bikin Tepok Jidat, Momok Ridwan Kamil Bukan Lagi Covid-19 Tapi Warga Jawa Barat yang Kompak Hamil di Tengah Pandemi Corona: Jangan Digaskeun
Source | : | Jabarprov.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar