Baca Juga: Wajib Pakai Makser di Era New Normal, Haruskah Olahraga Juga Memakai Masker?
Zhang Shuye, investigator dari Shanghai Public Health Clinical Centre di Universitas Fudan, yang tidak dilibatkan dalam studi ini, mengatakan ada kemungkinan itu tetapi "belum ada bukti langsung" untuk teori tersebut.
Pasalnya, memang belum ada bukti teori virus dapat merusak tanpa benar-benar masuk ke dalam sel.
Ia gunakan enzim ACE2, yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah sebagai contoh hal ini bisa terjadi.
"Sejumlah besar rantai virus dapat terikat kepada ACE2 dan mempengaruhi fungsi normalnya.
Baca Juga: Wajib Pakai Makser di Era New Normal, Haruskah Olahraga Juga Memakai Masker?
"Hal ini dapat membuat kerusakan dari beberapa tipe sel yang bergantung dengan enzim tersebut," ujar Zhang.
Kerusakan yang ada di sampel penelitia juga bisa disebabkan dari kegagalan sistem imun, tambahnya.
Beberapa pasien Covid-19 yang kritis menderita berbagai kegagalan orang.
Studi sebelumnya tunjukkan hal itu bisa karena reaksi berlebih sistem imun yang justru bersifat merusak bagi organ-organ dalam tubuh.
Berdasar penemuan mereka, tim Zhou menyimpulka bahwa "penelitian juga harus diarahkan untuk temukan upaya mitigasi risiko kerusakan sistem organ kemaluan pria selama 'perang' dengan penyakit Covid-19".(*)
Baca Juga: Ridwan Kamil Kembali Dihadapkan dengan Masalah karena Ulah Warganya Saat PSBB Pandemi Covid-19
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | webmd.com,intisari,mayo clinic,South China Morning Post |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar