Sebenarnya, ia bisa kontrol anaknya dengan menggunakan layanan sebagai pasien umum di rumah sakit.
Lantaran terkendala biaya, Agus terpaksa tidak memeriksakan anaknya di rumah sakit.
Keluh kesah Agus rupanya didengar seorang donatur. Donatur itu melunasi iuran BPJS kesehatannya hingga kurun waktu setahun.
Anaknya pun dalam waktu dekat akan dikontrolkan lagi ke rumah sakit.
Di kamar indekos yang hanya berukuran sekitar 3 meter x 4 meter itu, kini Agus bersama istri anaknya melewati hari-harinya dengan ketidakpastian.
Untuk menjalankan roda ekonomi hidupnya, Agus hanya mengandalkan bekerja serabutan saja dan penghasilan istrinya yang bekerja sebagai penjahit.(*)
#berantasstunting #haddapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar