GridHEALTH.id - Paranormal Terkenal yang Juga Ahli Santet Ki Gendeng Pamungkas Menyerah Oleh Diabetes.
Siapa yang tidak kenal dengan Ki Gendeng Pamungkas, ahli santet yang juga seorag paranormal kondang.
Aksi Ki Gendeng Pamungkas yang paling menghebohkan adalah ketika dirinya berniat menggagalkan kedatangan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush ke Indonesia pada November 2006 silam.
Baca Juga: 80% Infeksi Covid-19 Tidak Timbulkan Gejala, Siapapun Bisa Tertular
Saat itu paranormal Ki Gendeng Pamungkas yang menentang kedatangan Presiden Bush muncul ke hadapan publik dan mengancam akan menyantetnya.
Melansir arsip Harian Kompas, Minggu, (12/11/2006), paranormal Ki Gendeng Pamungkas mengaku gagal mencegah Presiden Bush datang ke Kota Bogor.
Dengan ilmu santetnya, Ki Gendeng cuma berhasil menggagalkan Bush mendarat di Kebun Raya Bogor.
Belakangan, sejak dirinya menyatakan pensiun dari dunia paranormal, dan kembali ke Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW, Ki Gendeng Pamugkas bak ditelan bumi.
Baca Juga: Baru Sehari PSBB Transisi Diberlakukan, di Pasar Pandemi Covid-19 Seakan Telah Usai
Dirinya hilang dari peredaran paranormal, hilang dari gosip, juga peberitaan media bertahun-tahun lamanya.
Hingga kemarin Sabtu (6/6/2020), melansir Intisari.id (7 Juni 2020), kembali muncul berita mengenai Ki Gendeng Pamungkas.
Paranormal insaf tersebut telah menghadap sang pencipta. Ki Gendeng Pamungkas meninggal dunia.
Ki Gendeng Pamungkas meninggal dunia di Rumah Sakit Mulia Pajajaran, Kota Bogor, sekitar pukul 15.00.
Paranormal tersebut meninggal dunia karena komplikasi diabetes, menurut Direktur RS Mulia Pajajaran, Eva Erawati.
Baca Juga: Nyaris Terulang, Polisi Cegah Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP Corona di Bitung Sulawesi Utara
"Dirawat sejak Rabu (3/6/2020)," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).
Jenazah almarhum, imbuhnya telah dibawa pulang pihak keluarga pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB.(*)
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar