1. Lockdown cepat dan tangguh
"Kita harus bekerja keras dan kita harus pergi lebih awal," tegas Perdana Menteri Ardern.
Pada 15 Maret, ketika Selandia Baru hanya memiliki 100 kasus yang dikonfirmasi dan tidak ada kematian, negara itu menutup perbatasannya untuk pelancong asing dan membuat orang pulang ke rumah karantina selama 14 hari.
Kemudian 10 hari kemudian, itu memperkenalkan langkah-langkah lockdown penuh, yang ketat dengan standar internasional.
Baca Juga: Update Covid-19; Tembus 100.000, Arab Saudi Alami Lonjakan Kasus Virus Corona Usai Idul Fitri
Hanya toko kelontong, apotek, rumah sakit, dan pompa bensin yang dapat tetap buka, perjalanan kendaraan dibatasi, dan interaksi sosial terbatas pada rumah tangga.
Pembatasan itu berlangsung lebih dari sebulan sebelum perlahan-lahan dikurangi lagi.
Sekarang, semua pembatasan sosial dan ekonomi telah dicabut, dan hanya pembatasan perbatasan yang tetap.
"Aturan lockdown sangat penting karena mereka menekan penyebaran virus lebih awal dan membeli waktu berharga yang disia-siakan oleh negara lain," Oksana Pyzik, rekan pengajar senior di Sekolah Farmasi Universitas London, mengatakan kepada DW.
Source | : | DW |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar