"Dengan kedatangan Adyen, keseimbangan sudah kembali di jalan kita,” tambah Schouten.
Bagian penting dari rencana pemerintah untuk mengkonfigurasi ulang Amsterdam adalah untuk membuat rumah bordil keluar dari kota tua dan mengekang kedai kopi yang melayani wisatawan.
Amsterdam memang menjadi kota wisata populer dengan hiburan seks, narkoba dan pesta-pesta yang terjadi di kota.
Tetapi selama bertahun-tahun, seperti di Venesia dan Barcelona, banjir pengunjung telah membanjiri kehidupan lokal dari pemabuk atau pengincar pelacur.
Situasi di kota yang penuh wisatawan menikmati kota malahan membuat warga lokal kehilangan kenyamanan. Beberapa warga ada yang menempelkan foto diri mereka di jendela mereka dengan tanda yang bertuliskan, "Aku Tinggal Di Sini."
Baca Juga: Forbes Ungkap Indonesia Posisi 97 dari 100 Negara Aman Corona
"Mobil polisi harus melewati beberapa kali sehari di sini untuk membersihkan kekacauan," kata Paul, 52 tahun yang telah tinggal di salah satu dari banyak gang di Red Light District selama 16 tahun.
Seorang konsultan wiraswasta yang ingin memberikan nama belakangnya, Paul mengatakan dia muak dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang buang air kecil atau muntah melalui pintunya.
Dia ingin pemerintah setempat menutup jendela prostitusi dan kedai kopi, dan membawa kembali pengecer lokal.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar