GridHEALTH.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya dinilai Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur sia-sia dan tidak perlu dilanjutkan.
Hal ini dikarenakan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat disana untuk menggalakkan protokol kesehatan saat PSBB sangat minim.
"Jadi menurut saya yang paling penting adalah kedisiplinan masyarakat.
Walaupun ada PSBB tapi masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan ya sama saja," kata Ketua IDI Jatim, Sutrisno, Sabtu (20/6/2020).
Dari evaluasi yang dilakukan epidemiolog, kepolisian dan kalangan independen menunjukkan kedisiplinan masyarakat masih sangat rendah.
"Hal itulah yang bikin kasus ini terus naik mendekati Jakarta. Bahkan kematian lebih tinggi daripada Jakarta," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun ke-59 Tahun, Kisahkan Masa Kecil Pernah Disuruh Makan Arang Akibat Ulah Usilnya
Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Jokowi, Yuk Ketahui Menjaga Kesehatan Di Atas Usia 50 Tahun!
Selain pendisiplinan protokol kesehatan, Sutrisno juga meminta pemerintah daerah untuk lebih masif melakukan test, baik rapid test maupun tes PCR (Polymerase Chain Reaction).
"Kuratif dan perawatannya juga harus bagus, serta tracing (penelusuran) yang efisien dan tepat.
Dengan itu nanti baru bisa mengatasi angka kasus yang terus naik. Jadi bukan PSBB nya," lanjutnya.
Pemerintah daerah, lanjut Sutrisno juga harus memaksimalkan peran kampung tangguh yang menurutnya akan sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat jika digerakkan secara optimal.
"Gerakkan dari unit terkecil, mulai RT RW dan kampung, kalau bisa diefektifkan saya yakin berhasil.
Para tokoh lokal mau berani fokus kepada warganya, mendisiplinkan warga dan melarang orang luar keluar masuk dengan bebas terutama pada jam malam dan melarang kumpul-kumpul," ucapnya.
Yang tak kalah penting, menurut Sutrisno adalah pengawasan pada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Bukan Pakai Kacamata Hitam, Begini Cara Lihat Gerhana Matahari Cincin Tanpa Khawatir Alami Kebutaan
"Isolasi mandiri harus betul-betul diawasi dan kalau perlu juga dibantu kebutuhan hidupnya.
Jadi Kampung tangguh ini menurut saya harus diutamakan untuk penerapan disiplin protokol Kesehatan," pungkasnya.
Diketahui Surabaya kini menjadi episentris penyebaran virus corona di Jawa Timur.
Baca Juga: Cluster Baru DKI Jakarta; 79 Pedagang di 12 Pasar Terinfeksi Virus Corona
Hingga hari Minggu (21/6/2020), pasien sembuh menjadi 1559 dan total positif Covid-19 kini 4572.
Update virus corona di Surabaya dan Jatim ini dilansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id dan infocovid19.jatimprov.go.id.
Untuk update virus corona di Surabaya, ada penambahan sebanyak 105 orang positif Covid-19.
Baca Juga: Warga di Ambon Tolak Rapid Test; Kampung Ini Bukan Kampung Virus
Sehingga total kasus positif virus corona di Surabaya hari ini adalah 4572 kasus.
Tapi ada juga kabar baik, jumlah pasien sembuh juga ikut naik setiap hari.
Jumlah pasien sembuh virus corona di Surabaya hari ini bertambah 72 orang, sehingga kini totalnya 1559 pasien sembuh Covid-19.
Untuk korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 2 orang.(*)
Baca Juga: Khawatir Serangan Jantung Usia Muda, Wanita Ini Turunkan Berat Badan Hingga 65 kg! Hasilnya Cantik
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Surya.co.id,infocovid19.jatimprov.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar