GridHEALTH.id - Belakangan ini, obat dexamethasone dianggap sebagai obat yang ampuh membunuh virus corona.
Diketahui ribuan pasien Covid-19 di Inggris sembuh usai mengonsumsi obat dexamethasone ini.
Akibat hal tersebut, pengacara kondang sekelas Hotman Paris Hutapea pun mempromosikan masyarakat yang positif Covid-19 untuk mengonsumsi dexamethasone.
Dalam video di akun Instagram-nya, Hotman Paris menenteng dexamethasone dengan harga yang sangat terjangkau.
"Berita gembira untuk seluruh umat manusia. Universitas Oxford, Pemerintah Inggris, dan Pangeran Inggris baru mengumumkan obat untuk yang kena corona khususnya yang sudah pakai ventilator. Ternyata obatnya adalah dexamethasone yang ada di Indonesia juga, cuma Rp 2.500 satu strip," ucap Hotman Paris.
Namun sayangnya, promosi Hotman Paris ini menuai kecaman dari warganet.
Tak sedikit warganet yang menyayangkan aksi Hotman Paris yang langsung membeli dexamethasone.
Bahkan ada pula yang khawatir akan hilangnya obat tersebut di pasara, atau melonjaknya harga jual obat tersebut.
Meski dikatakan mampu menyembuhkan dan mengobati pasien Covid-19, tapi tahukah ternyata obat dexamethasone ini tidak bisa membunuh virus.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Sebanyak 2 Kali, Ini Bahayanya Menghirup Abu Vulkanik
Hal itu disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Reviono SpP saat memberikan keterangan pers, Jumat (19/6/2020).
Menurutnya dexamethasone merupakan obat anti peradangan atau inflamasi, bukan antivirus.
Dikutip dari drugs.com, dexamethasone merupakan obat yang masuk ke dalam golongan kortikosteroid.
Obat dexamethasone digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan seperti gangguan alergi dan kondisi kulit.
"Jadi obat jenis ini hanya mengatasi radangnya saja, tidak mengatasi bakteri atau virus penyebabnya," ungkap Revi, dikutip GridHEALTH.id dari Tribunnews, Jumat (19/6/2020).
Menurut Revi, dexamethasone bukan seperti hydroxychloroquine (hidroksi klorokuin) atau klorokuin yang berfungsi untuk melawan virus.
"Dexamethasone bukan antivirus, beda dengan hidroksi klorokuin," ungkapnya.
Revi mengungkapkan, virus corona mengakibatkan inflamasi atau peradangan yang luas di tubuh.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Diberikan Izin 'Refreshing', Ganjar Pranowo;Mungkin Saja Mereka Bosan
"Sehingga dexamethasone membantu mengatasi inflamasi pada tubuh, sama sekali bukan menghilangkan virus," ungkapnya.
Maka dari itu, pasien Covid-19 disebut Revi pasti akan mendapatkan obat antivirus.
Revi menyebut, dexamethasone biasa digunakan untuk mengatasi peradangan.
"Peradangan itu bisa karena alergi bisa karena infeksi, bisa karena penyakit autoimun dan yang lain," ujarnya.
Kemampuan menyembuhkan banyak penyakit membuat julukan 'obat dewa' melekat pada dexamethasone.
"Jadi ini kaya obat dewa, karena anti inflamasi itu bisa terjadi di banyak kasus," ungkap Revi.
Revi mengungkapkan dexamethasone sering digunakan untuk menangani penyakit pneumonia.
"Kami biasa pakai obat steroid pada penyakit infeksi seperti pneumonia," ujar Revi.
Bahkan, Revi pernah melakukan penelitian kemampuan dexamethasone dalam kasus pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
Baca Juga: Dari Hampir Seribu Tenaga Medis, Hanya 2 Dokter Negatif Covid-19 di RS Universitas Hasanuddin
"Saya pernah melakukan penelitian yang menunjukkan dexametasone efektif untuk pneumonia bakteri, nah saat ini, pneumonianya dikarenakan virus," ungkap Revi.
Sementara itu, Revi mengungkapkan dexamethasone merupakan obat keras.
"Tapi di Indonesia masih dijual bebas, belum ada pembatasan," ungkap Revi.
Revi mengungkapkan semestinya dexamethasone tidak dijual secara bebas.
"Ini harus menggunakan resep, di pasaran mestinya enggak boleh," kata Revi.
Sebab, menurut Revi, efek jangka panjang dexamethasone perlu diwaspadai.
"Efek samping steroid pada umumnya dapat menyebabkan diabetes, dapat menyebabkan tulang keropos, dapat menekan imunitas, kekebalan bisa turun, cutting syndrome, tapi itu jangka panjang," ungkapnya.
Revi mengungkapkan tidak mudah mendidik masyarakat untuk tidak memakai obat jenis ini dalam jangka panjang.
"Menurut saya tidak bisa, karena jika seseorang sudah merasa cocok dengan obat itu, maka orang akan beli lagi obat itu, karena efeknya terasa," ungkap Revi.
Menurutnya, dexamethasone bisa menghilangkan radang dan berbagai keluhan secara cepat.
"Kalau orang radang bisa ilang, sesak napas langsung lega, kaya asma minum itu kan langsung lega," ujarnya.
Melihat hal ini, tampaknya masyarakat tidak boleh gegabah untuk membeli obat tersebut guna mengusir virus corona. (*)
#hadapicorona
Source | : | Instagram,tribunnews |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar