GridHEALTH.id - Nasib anak-anak Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19) ini terlihat sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, Indonesia disebut sebagai negara dengan jumlah kematian anak akibat virus corona tertinggi se-ASEAN.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hingga Sabtu (30/5/2020), terdapat 29 kasus kematian akibat corona pada anak yang dilaporkan.
Berdasarkan data RS Online Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, jumlah kematian pada anak yang tercatat dengan status orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) cukup tinggi.
Kasus kematian pada anak dengan status ODP per 22 Mei 2020 tercatat sebanyak 41 anak dan pada anak dengan status PDP mencapai 383 anak.
Melihat hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI kembali memperingatkan pada setiap orangtua untuk terus mencukupi kebutuhan gizi anak, melalui pemberian ASI eksklusif sejak bayi baru lahir.
Berdasarkan penuturan Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes, Dr. Rr. Dhian Proboyekti Dipo MA, pemberian ASI Eksklusif dapat mengurangi pengaruh bayi atau anak-anak terpapar penyakit.
"Air susu ibu (ASI) sudah dapat mencukupi kebutuhan anak mulai dari usia 0 sampai 6 bulan. Kemudian dilanjut dengan penambahan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan sampai 2 tahun," ucap Dhian saat dihubungi GridHEALTH.id, Rabu (24/6/2020).
Baca Juga: Bahagia Mendapat Pasangan dari Situs Kencan Online Berujung Petaka, Tertular Virus Jahat
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun.
Adapun beberapa manfaat ASI Eksklusif untuk bayi 0-6 bulan pertama, sebagai berikut :
- Mencegah terserang penyakit
ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu ternyata mempunyai peranan penting, yakni meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Karenanya bisa mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi.
- Membantu perkembangan otak dan fisik bayi
Manfaat ASI eksklusif paling penting ialah bisa menunjang sekaligus membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi. Hal tersebut dikarenakan, di usia 0 sampai 6 bulan seorang baui tentu saja sama sekali belum diizinkan mengonsumsi nutrisi apapun selain ASI.
Oleh karenanya, selama enam bulan berturut-turut, ASI yang diberikan pada sang buah hati tentu saja memberikan dampak yang besar pada pertumbuhan otak dan fisik bayi selama ke depannya.
Tak hanya itu, Dhian juga menyebutkan bahwa pemberian ASI Eksklusif juga bermanfaat bagi sang ibu.
Pemberian ASI eksklusif bagi ibu menyusui juga memiliki manfaat, sebagai berikut :
Baca Juga: Parno Akan Adanya Penularan Virus Corona? Ini Bedanya Sakit Kepala Migrain dengan Covid-19
- Mengatasi rasa trauma
Dapat menghilangkan trauma saat persalinan sekaligus dengan kehadiran buah hati pertama kalinya bisa menjadi penyemangat hidup seorang ibu. Pasca melahirkan biasanya ibu rentan mengalami baby blues syndrome, terlebih lagi hal tersebut biasanya terjadi pada sang ibu yang belum terbiasa bahkan tidak bersedia memberikan ASI eksklusifnya untuk bayi mereka. Namun dengan menyusui, secara perlahan rasa trauma pun akan hilang sendirinya dan ibu pun akan terbiasa menyusui bayinya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Telah Siap di Depan Mata, Tapi WHO Minta 3 Kelompok Ini Diutamakan Dulu
- Mencegah kanker payudara
Selain membuat kondisi kesehatan dan mental ibu menjadi lebih stabil, ASI eksklusif juga bisa meminimalkan timbulnya resiko kanker payudara. Sebab salah satu pemicu penyakit kanker payudara pada ibu menyusui ialah kurangnya pemberian Asi eksklusif untuk bayi mereka sendiri.
Dhian berharap dengan adanya pemberian ASI Eksklusif ini, daya tahan tubuh anak-anak menjadi kuat.
"Dengan pemberian ASI Eksklusif, anak-anak lebih kuat menghadapi berbagai penyakit," ungkapnya.
Melihat hal ini, kemungkinan dari pemberian ASI Eksklusif untuk bayi dapat menghindarkan sang anak dari paparan virus corona dan menjauhkan kemungkinan kematian akibat Covid-19. (*)
Baca Juga: Mal Sudah Buka, Beli Baju ada Aturannya, Tak Semua Boleh Dicoba
#hadapicorona
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar