GridHEALTH.id - Melahirkan anak yang menderita alergi menjadi salah satu masalah kesehatan yang sangat dikhawatirkan setiap orangtua.
Apalagi jika kedua orangtua memang memiliki riwayat penyakit tersebut, maka risiko anak lahir menderita alergi semakin besar.
Tapi tahukah, rupanya alergi pada anak ini sama halnya dengan stunting, yakni bisa dicegah sejak dini tepatnya pada masa kehamilan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes., saat menjadi pembicara di acara webinar Dukung World Allergy Week 2020, SGM Eksplor Advance+ Soya Ajak Para Bunda untuk Tanggap Alergi di Masa Pandemi, Senin (29/6/2020).
Baca Juga: Bingung Bedakan Batuk dan Pilek Anak Karena Alergi Atau Infeksi? Ini Kata Ahli
Baca Juga: Dua Bulan Lockdown, Sepatu hingga Kursi Bioskop Mulai Berjamur, Awas Bahaya Bagi Sistem Pernapasan!
Menurut Prof Budi, jika ibu hamil tidak merasa alergi mereka bisa makanan makanan apapun yang tentunya yang bergizi seimbang.
Kemudian tak lupa juga untuk selalu menghindari paparan asap rokok.
"Selama hamil hindari dari paparan asap rokok, baik aktif maupun pasif," kata Prof Budi menerangkan pencegah alergi pada anak.
Kemudian saat memasuki waktu persalinan, sebaiknya ibu hamil memilih melahirkan secara normal tidak caesar.
"Sebab kejadian alergi pada anak yang lahir caesar lebih tinggi ketimbang yang lahir normal," ujar Prof Budi.
Setelah lahir, ibu wajib memberikan anaknya air susu ibu (ASI).
Terlebih menurut American Academy of Pediatrics, ASI merupakan makanan utama bayi yang mengandung nutrisi yang besar guna menunjang tumbuh kembang sang anak.
ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri.
ASI dapat menurunkan risiko bayi menderita asma atau alergi, meningkatkan IQ anak, mencegah sindrom kematian bayi mendadak, bahkan menurunkan risiko diabetes, obesitas, hingga kanker.
Sebuah penelitian juga mengungkapkan fakta bahwa kandungan asam lemak sehat dalam ASI mampu membantu mencerdaskan anak.
Prof Budi mengatakan, barulah setelah anak berusia 6 bulan dan bisa mendapatkan makanan tambahan anak boleh diperkenalkan dengan jenis MPASI apapun yang bergizi seimbang sesuai konsistensi umurnya.
Namun jika alergi seperti ruam, kram, mual, muntah dan diare pada anak terjadi sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Dalam 3 Minggu, Pemerintah Berhasil Turunkan 50 Persen Zona Merah Covid-19 di Seleuruh Tanah Air
Diketahui menurut Mayo Clinic alergi adalah reaksi tidak normal sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang dihirup, disuntikkan atau bahkan tersentuh.
Salah satu alergi yang kerap dikeluhkan dan banyak terjadi adalah alergi makanan seperti susu dan telur.
Bahaya alergi pada anak dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan sakit jantung.
Anak dengan alergi juga dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan jika tidak ditangani dengan optimal.
Untuk itu, orangtua perlu sadari dan cegah alergi pada anak sedini mungkin sejak masa kehamilan.(*)
Baca Juga: Jokowi Ultimatum Jajarannya; Jangan Ada Lagi Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,aap.org,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar