"Tetapi virus corona SARS-CoV-2 ini termasuk betacorona yang lebih baru dan khusus. Jadi penelitiannya itu bersifat invitro, (eucalyptus) membunuh virus betacorona, tetapi baru sebatas itu," jelas dr Inggrid.
Inggrid menambahkan jika penggunaan kalung antivirus corona ini belum diuji klinik pada manusia.
Baca Juga: Takut Menulari Warga, Pak RT Gembok Rumah yang Dihuni Pasangan Penderita Covid-19
"Belum diuji klinik juga pada manusia-manusia yang dipakaikan kalung tersebut. Jadi enggak ada bukti virus apapun bisa mati kalau kita pakai kalung," ungkap dr Inggrid.
Ketua Umum PDPOTJI ini juga turut menyangsikan cara kerja kalung tersebut untuk membunuh virus corona dengan jarak 1-2 meter di tubuh kita.
"Mungkin virus yang nempel di kulit leher kita bisa mati. Tapi, virus yang jaraknya 1 meter atau 2 meter dari badan kita bagaimana? Kan belum diteliti, belum ada bukti," pungkasnya.
Baca Juga: Kemanakah Limbah Medis, Seperti Bagian Tubuh, Dibuang? Ternyata Ada Pengepulnya
Melihat hal tersebut, sepertinya desakan Sherina Munaf untuk menunjukkan jurnal ilmiah terkait manfaat kalung antivirus corona ini masih perlu dijelaskan lebih lanjut. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar