“Kita punya formulasi madu dicampur teh panas, tiga kali sehari madu kita sediakan, kita juga beri telur, kalau kolesterol tinggi, makan putihnya, kemudian buah pepaya,” ungkap Harisson.
Melihat hal ini, keefektifan madu dan teh hangat dalam menyembuhkan Covid-19 belum bisa dipastikan secara pasti.
Sebab belum ada penelitian yang menyatakan hal demikian.
Namun jika ditilik dari sisi medis, madu dan teh memang memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh.
Seperti dikutip dari European Food Information Council, dimana madu telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional karena memiliki zat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan.
Baca Juga: Transformasi Manusia Wajah Singa, Setelah 20 Tahun Kini Bisa Kembali Normal
Source | : | Kompas.com,WebMD,Express UK |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar