Menurut seorang kepala margasatwa Unep, Doreen Robinson, aktivitas manusia sangat berpengaruh terhadap keadaan lingkungan.
“Peningkatan aktivitas manusia yang intens mempengaruhi lingkungan di seluruh planet ini, dari berkembangnya pemukiman manusia hingga [produksi pangan], hingga peningkatan industri pertambangan,” kata Doreen Robinson, kepala margasatwa Unep.
“Aktivitas manusia ini menghancurkan penyangga alami yang pernah melindungi orang dari sejumlah patogen. Sangat penting untuk mengetahui akar penyebabnya, jika tidak kita akan secara konsisten hanya bereaksi terhadap berbagai hal. " ujar dia.
“Ilmu pengetahuannya jelas bahwa jika kita terus mengeksploitasi satwa liar dan menghancurkan ekosistem kita, maka kita dapat berharap untuk melihat aliran penyakit ini yang terus-menerus berpindah dari hewan ke manusia di tahun-tahun mendatang,” kata Inger Andersen.
Baca Juga: Kenapa Virus Baru Flu Lagi-lagi Pertama Kali Muncul di China, Setelah Covid-19 Kini Flu Babi G4?
Sejauh ini, satwa liar dan ternak adalah sumber dari kebanyakan virus yang menginfeksi manusia dan laporan tersebut mengutip serangkaian pendorong wabah.
"Risiko utama penyebaran penyakit zoonosis di masa depan adalah penggundulan hutan di lingkungan tropis dan peternakan hewan skala besar, khususnya babi dan ayam dengan kepadatan tinggi," kata ahli ekologi penyakit Thomas Gillespie dari Emory University di AS, pakar resensi dari laporan.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar