Dikutip dari Kompas.com, dokter kesehatan jiwa, dr. Andri, SpKJ, FAPM menjelaskan, zat golongan amfetamin atau metamfetamin seperti sabu-sabu dan ekstasi dapat menyebabkan lonjakan hormon serotonin dan dopamin berkali-kali lipat dari biasanya.
"Hal ini yang membuat pengguna stimulan merasakan rasa nyaman dan gembira luar biasa," jelas Andri.
Orang yang konsumsi sabu akan merasa lebih percaya diri. Namun, efek menyenangkan itu hanya terjadi sesaat.
Baca Juga: Kejadian Unik, Alat KB Milik Sang Ibu Dipegang Bayi Saat Lahir
Namun dari semua itu, efek berbahaya yang sebenarnya akan terjadi adalah kerusakan keseimbangan sistem di otak.
Akibatnya, mereka yang mengonsumsi sabu bisa menjadi lebih sulit mengelola stres.
Penggunaan sabu dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek gangguan kecemasan di kemudian hari.
Bahkan efek tersebut masih muncul setelah sudah tak lagi konsumsi sabu.
Source | : | Kompas.com,duniabebasnarkoba.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar