GridHEALTH.id - salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates kembali angkat bicara mengenai penawar virus corona (Covid-19).
Kali ini Gates memperingatkan agar obat atau vaksin nantinya didistribusikan kepada orang-orang yang paling membutuhkan terlebih dahulu.
Sebab jika diberikan pada negara yang mampu menawar tinggi dan bisa memborongnya justru dapat membuat pandemi Covid-19 ini semakin mematikan lagi.
Peringatan ini ia sampaikan saat mejadi pembicara di sebuah konferensi Covid-19 jarak jauh yang diselenggarakan oleh International AIDS Society.
"Jika kita membiarkan obat-obatan dan vaksin diberikan ke penawar tertinggi, alih-alih ke orang-orang dan tempat-tempat di mana mereka paling dibutuhkan, kita akan memiliki pandemi yang lebih lama, lebih mematikan," kata pendiri Microsoft itu, Sabtu (11/7/2020).
Oleh karenanya, Gates mendorong pemerintah dari berbagai negara untuk menjadikan vaksin Covid-19 sebagai produk kepentingan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan.
"Kita perlu pemerintah untuk membuat keputusan sulit tentang pendistribusian berdasarkan keadilan, bukan sistem pasar," lanjutnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Bawa Kabar Buruk, Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Bisa Buat Warga Kembali Dalam Rumah
Bill Gates kemudian mengambil contoh vaksin virus HIV/AIDS yang tidak didistribusikan secara merata ke berbagai dunia.
Hal tersebut perlu dijadikan bantu loncatan untuk penyebaran vaksin virus Covid-19.
Baca Juga: Update Covid-19; Bepergian Tak Perlu Lagi Surat Hasil Rapid Test ataupun PCR
"Kerja sama global untuk menemukan vaksin dan mendistribusikannya menjadi sangat penting," ucap Gates.
Diketahui saat ini semakin banyak negara dan perusahaan yang berlomba untuk menghadirkan vaksin ke pasar.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terdapat 21 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba kepada spesimen manusia.
Dikutip dari Kompas.com, Biofarmasi asal AS, Moderna, perusahaan obat-obatan asal Inggris, AstraZeneca, dan Chine's Sinovac Biotech menjadi 3 perusahaan dengan vaksin yang paling menunjukan progres.(*)
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Sakit dan Nyeri saat Menstruasi Bisa Jadi Akibat Infeksi Organ Intim
#berantasstunting
#hadaicorona
Source | : | Kompas.com,CNBC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar