Dalam pernyataan tertulis, ia menyebutkan bahwa pemakaman dengan cara tersebut dinilai tidak menghormati pasien yang meninggal.
Ia juga menyebutkan bahwa peristiwa tersebut bisa saja menambah luka pada keluarga pasien yang berduka.
''Contoh lain yang mengejutkan tentang bagaimana mayat seorang pasien Covid-19 dirawat di AP. Pihak berwenang di Tirupati terlihat menggunakan penggerak tanah untuk membuang mayat di lubang. Apakah pemerintah punya nyali untuk menampilkan video ini kepada orang-orang yang dikasihi? Tidak bisakah mereka menghormati orang mati?," tulis Lokesh.
Namun, komisioner kota Tirupati, PS Girisha, IAS, menolak pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa kritik itu tidak pantas dilontarkan.
Berbicara kepada TOI, komisaris kota Tirupati menyatakan setelah seorang pasien lansia meninggal karena Covid-19, tubuhnya akan langsung dibawa ke krematorium Govinda Dhamam untuk dikremasi.
Tetapi karena almarhum kelebihan berat badan, tubuhnya tidak masuk ke tungku gas. Setelah usaha yang sia-sia tersebut, jenazah pasien kembali dibawa ke SVIMS.
Source | : | Times of India |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar