GridHEALTH.id - Belakangan ini, kabar mengenai virus corona yang menyebar dan menular melalui udara (airborne) sudah sangat sering terdengar di telinga.
Bahkan, WHO telah mengakui hasil temuan dari 239 peneliti yang menyatakan bahwa virus corona dapat melayang di udara.
Kendati demikian, beberapa ahli menyarankan masyarakat agar lebih berhati-hati dan tetap mematuhi protokol kesehatan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).
Tak lepas dari itu, Dokter Reisa Broto Asmoro selaku Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia juga memberi peringatan bagi para pengguna pendingin udara atau air conditioner (AC).
Dokter Reisa pun memberikan 5 langkah mencegah penularan virus corona di ruang tertutup seperti ruangan ber-AC.
Pertama, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus benar-benar diperhatikan.
“Maka, pastikan ruang kerja atau ruang tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari,” ujar dr. Reisa pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa (14/7).
Kedua, pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang.
Ketiga, selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum termasuk di ruangan kantor.
Keempat, hindari memegang permukaan benda yang kotor digunakan bersama dengan orang lain.
“Segera mencuci tangan atau gunakan hand sanitizer, bila terlanjur memegang permukaan benda tersebut. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi."
"Ingat, mata pun memiliki saluran langsung menuju ke saluran pernapasan. Artinya, mata bisa menjadi jalur masuknya virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini," ujarnya.
Kelima, bersihkan permukaan-permukaan benda yang ada di sekitar ruangan dengan cairan desinfektan secara teratur.
Ia menyampaikan bahwa kita harus benar-benar mengerti bagaimana, kapan dan dalam situasi penyebaran virus SARS CoV-2 terjadi antar manusia.
Baca Juga: Waswas, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Sudah Di Atas Amerika Serikat
Dalam pernyataan resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 9 Juli 2020, diterangkan bahwa transmisi atau penularan SARS CoV-2 terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplets, baik secara langsung atau tidak langsung ataupun kontak dekat.
Dalam suatu penelitian, transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, seperti melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung dan kegiatan serupa lainnya.
Dokter Reisa mengatakan, percikan air liur atau droplets yang dikeluarkan ketika seseorang itu batuk, bersin, berbicara atau bahkan bernyanyi.
Baca Juga: Petaka Tes Covid-19, Balita 1 Tahun Meninggal Dunia Usai Jalani Rangkaian Tes Swab
WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol, yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
“Saya ulangi lagi, droplets adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer. Sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer. Dan airborne adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh,” ujarnya.
Reisa juga memberikan tips tambahan untuk pencegahan penularan Covid-19.
Baca Juga: Studi: Kekebalan Tubuh Penyintas Covid-19 Ternyata Cuma 3 Bulan
“Pastikan tidak memegang bagian luar, pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker. Tidak diturunkan ke dagu, apalagi jarang mengganti masker. Ingat, ganti masker setiap 4 jam sekali, atau apabila basah atau lembab. Ini penting sekali diperhatikan agar terhindar dari infeksi kuman yang menempel pada masker,” katanya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan atau lampu dengan sinar ultraviolet C (UVC), itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan. (*)
#hadapicorona
Source | : | Covid19.go.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar