GridHEALTH.id - China, negara yang disebut-sebut sebagai lokasi kemunculan wabah virus corona, kini posisinya justru digeser oleh Indonesia.
Ya, pada Sabtu (18/7/2020) kemarin, dengan penambahan kasus positif virus corona sebanyak 1.752 kasus, Indonesia menggeser posisi China di urutan tertinggi kasus virus corona ke 25.
Dengan demikian, Indonesia saat ini berada di posisi ke 25 kasus tertinggi virus corona di dunia, sedangkan China berada di posisi ke 26.
Seperti diketahui, kasus virus corona di Indonesia belakangan ini terus menunjukkan peningkatan.
Angka penambahan kasus baru virus corona hariannya pun tak main-main, sejak 23 Juni penambahan kasus yang dilaporkan melampaui angka 1.000 dan terus bertambah jumlahnya.
Bahkan, pada 9 Juli lalu, penambahan kasus virus corona mencapai 2.657 kasus.
Angka itu jadi jumlah tertinggi sejak awal kemunculannya di Indonesia pada 2 Maret lalu.
Di sisi lain, China memang sempat mengalami lonjakan kasus virus corona tepatnya di awal kemunculan wabah tersebut.
Dalam satu hari, China melaporkan penambahan kasus mencapai 14,108 kasus pada bulan Februari.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah China untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Misalnya saja lockdown.
Lockdown pertama kali diterapkan di Wuhan, Provinsi Hubei selama 76 hari sejak 23 Januari. Langkah ini pun dinilai efektif meminimalisasi penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, China diketahui juga membangun 16 rumah sakit sementara yang dapat menampung 13 ribu pasien.
Baca Juga: 6 Gejala Seseorang Terinfeksi Virus Corona Baru, Data dari Covid Symptom Study King's College London
Alhasil, China berhasil menurunkan kurva kasus positif virus corona dan kini negara tersebut hanya melaporkan kasus virus corona di bawah angka 20 perharinya.
Hingga 18 Juli, China diketahui melaporkan total kasus virus corona sebanyak 83.644 kasus. Jumlah kasus infeksi tersebut diketahui setelah China melakukan pengetesan terhadap 90 juta warganya.
Sedangkan Indonesia baru mengetes 697.043 orang dengan 1,2 juta spesimen untuk menemukan 84.882 kasus positif yang dikonfirmasi seperti dikutip dari data Kementerian Kesehatan RI.
Apabila diambil perbandingan, Indonesia baru melakukan 4.389 tes per 1 juta populasi. Sedangkan China melakukan 62.814 tes per 1 juta populasi, seperti dilansir dari Kompas.com.
Sama halnya seperti China, pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya demi memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.
Jika China mengandalkan lockdown, berbeda dengan Indonesia yang menerapkan PSBB.
PSBB sendiri diterapkan sejumlah daerah yang memiliki jumlah kasus signifikan dengan kurun waktu menyesuaikan kasus virus corona di wilayah tersebut.
Baca Juga: Anies Baswedan Bawa Kabar Buruk, Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Bisa Buat Warga Kembali Dalam Rumah
Beberapa minggu setelah PSBB diterapkan dinilai efektif dalam menurunkan angka penambahan harian.
Seiring berjalannya waktu pemerintah pun mulai melonggarkan PSBB dan mulai membuka kembali sejumlah sektor di tanah air.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Indonesia Tengah Memasuki Puncak Pandemi Virus Corona
Namun, peningkatan kasus justru terjadi di beberapa wilayah, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Timur.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Worldometers |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar