Lebih lanjut, berikut ini beberapa perbedaan yang muncul usai pandemi Covid-19 hadir di dunia.
Baca Juga: Dunia Darurat Covid-19, Sejumlah Negara di Sekitar Asia Kembali Terapkan Penguncian
Lampau | Sekarang |
Pada hari-hari pertama pandemi, pejabat China melaporkan bahwa virus corona tidak mudah menular dari orang ke orang. | Pada 20 Januari, menjadi jelas bahwa virus dapat ditularkan dari satu manusia ke manusia lain, bahkan sebelum gejala muncul, tidak seperti SARS dan MERS. Orang yang tidak pernah menunjukkan gejala juga dapat menularkan virus baru kepada orang lain. |
Virus corona seperti SARS dan MERS cenderung menginfeksi di paru-paru, sehingga virus ini mungkin menyebar terutama oleh orang-orang dengan gejala, seperti batuk, atau selama prosedur medis seperti sedang diintubasi. | Selain sel paru-paru, virus corona juga dapat menginfeksi sel di hidung, yang dapat menjelaskan bagaimana orang dapat menularkannya kepada orang lain sebelum merasa sakit. Berbicara atau bernafas mungkin cukup untuk menyebarkan virus |
Gejala awal penyakit seperti demam, sesak napas atau batuk, seperti yang dilaporkan CDC pada bulan Januari. | Berbagai gejala yang lebih luas, termasuk kelelahan, diare, dan sakit tubuh, dapat jadi gejala seseorang menderita Covid-19. Salah satu tanda yang paling jelas adalah hilangnya indera penciuman dan perasa. |
Orang tua di atas usia 65 tahun berisiko paling tinggi terkena penyakit Covid-19 parah. | Usia masih merupakan faktor risiko untuk gejala parah, tetapi kondisi yang mendasari seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes juga meningkatkan risiko. |
Hanya orang sakit yang harus memakai masker, sesuai dengan petunjuk dari WHO dan CDC. | Dengan data yang menunjukkan orang yang asimptomatik dapat menyebarkan virus, maka kedua lembaga merekomendasikan bahwa semua orang perlu memakai masker di depan umum. |
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Lampaui China, Indonesia Jadi Episentrum Virus Corona?
Itulah lima perbedaan yang muncul di awal dan di masa kini terkait wabah virus corona.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Science News |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar