Padahal dia yakin kasus Covid-19 di daerah tersebut terus bertambah, namun sayangnya Pemda tidak melakukan perekaman data.
Dari tes sementara yang dilakukan tim Ganjar, ada tiga orang reaktif dalam sebuah kerumunan.
"Dapat tiga dari satu kerumunan, baru satu kerumunan. Kepala daerah itu merasa daerahnya aman, tidak perlu tes, tidak ada kepala daerah yang ngalahin, gitu, sombong sekali," ujar dia.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Berencana Berlakukan Sekolah Tatap Muka, Nadiem Makarim Punya Kebijakan Sendiri
Melihat ungkapan Ganjar, tentu kejadian tersebut sangat disayangkan juga membahayakan.
Pasalnya kondisi penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah tersebut bisa saja menjadi bom waktu yang bisa meledak dikemudian hari.
Baca Juga: Ini Saran Pakar Cara Mencegah Terjadinya Bayi Mati Dalam Kandungan
Source | : | Tribunjateng.com,corona.jatengprov.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar