Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Murka Kepada Dokter, Ancam Bunuh Seluruh Pasien Positif Covid-19
Ketika diafragma mengejang, itu akan membuat asupan napas terhenti secara tiba-tiba, dan otomatis ada penutupan pita suara.
Maka dari itu ketika sedang cegukan kita akan mendengar seperti 'hik' keluar dari mulut kita.
Melansir Medical News Today, cegukan bisa juga terjadi karena gangguan pada jalur saraf dari otak ke otot.
Hal ini menjelaskan mengapa cegukan dapat terjadi karena adanya perubahan suhu juga situasi emosional.
Baca Juga: Wali Kota Risma Sebut Surabaya Zona Hijau Covid-19, Pakar Epidemiologi: 'Hijau Semangka', Kenapa?
Cegukan yang persisten dapat menandakan masalah di otak, sumsum tulang belakang atau struktur di sekitar diafragma atau dinding dada.
Menurut dr. Erlin Juwita, SpA, dari RS Ibu dan Anak Tambak—Jakarta pusat, bayi bisa cegukan empat kali dalam sehari.
Maklum perkembangan organ tubuh bayi belum sempurna. Karena itu cegukan tidak membahayakan.
Cegukan sendiri terjadi karena adanya rangsangan, atau iritasi pada otot diafragma (pernapasan) yang disertai dengan adanya penutupan dari glotis (seperti klep pada saluran pernapasan), hal ini pula yang membuat bayi mengeluarkan bunyi ceguk…ceguk…
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kantor-kantor Rutin Buka Jendela, Setelah Kejadian Klaster Covid-19 Gedung Sate
Pada bayi cegukan bisa disebabkan karena udara di dalam lambung berlebihan.
Berlebihnya udara dalam lambung dapat disebabkan karena kesalahan posisi menyusui, juga pemberian susu dengan dot tanpa regulator, anak diberikan empeng, atau ngemut jari. Sehingga bayi bayi banyak menelan udara.
Efeknya, lambung semakin membesar dan menekan otot diafragma, sehingga akhirnya terjadi cegukan.
Selain itu cegukan bisa juga terjadi karena penurunan suhu lingkungan, bayi kedinginan. Tapi tidak sedikit cegukan terjadi yang tidak diketahui penyebabnya.
Sebagai pengetahuan kita semua, jika si kecil cegukan lalu disertai dengan muntah, adanya gangguan pertumbuhan, terjadinya lama/terus menerus, bayi jadi rewel/gelisah/tidak nyaman, ini bisa jadi sebuah early warning system ada sesuatu hal pada si kecil.
Misal, ada luka pada esofagus -akibat penyakit refluks gastro esofagus.
Lalu bagaimana cara mengatasi cegukan?
Source | : | medical news today,TVRI,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar