Chucalin memilih mengundurkan diri dan tidak mengungkapkan alasan resmi.
Tetapi dalam jurnal Rusia Nauka i Zhizn (Sains dan kehidupan) dia mengatakan, "penting untuk memastikan vaksin tersebut aman untuk digunakan manusia."
Baca Juga: Kulit Bisa Cerah dan Memerah, Ini Ciri-ciri Fisik Wanita Hamil
"Keamanan adalah yang utama, kami masih belum tahu bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap vaksin ini," terang Chucalin di jurnal itu.
"Penting untuk melihat semua data ilmiah tentang vaksin, untuk memastikan tidak memengaruhi manusia, terutama dalam beberapa tahun ke depan," ucap Profesor Chucalin yang merupakan pendiri Sistem Pernapasan Rusia.
"Ada hal yang langsung terwujud setelah vaksinasi, tetapi setelah 1-2 tahun, efek jangka panjang dari vaksin Sputnik V pada tubuh manusia belum bisa diverifikasi," jelasnya.
Baca Juga: Seledri Ternyata Mempunyi Biji yang Memiliki Manfaat Tingkatkan Libido hingga Mengatasi Radang Sendi
Rusia belum mempublikasikan hasil penelitian ilmiah tentang vaksin Sputnik V.
Akibat hal tersebut, WHO menyatakan vaksin Covid-19 buatan Rusia tidak jelas karena tak ada informasi yang cukup untuk dievaluasi. (*)
#hadapicorona
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar