GridHEALTH.id - Fakta Lain Meninggalnya Federik Adhar yang Dinyatakan Karena Infeksi Corona, Kondisi Kesehatan sang Jaksa Terungkap, Komplikasi Penyakit Diabetes
Kabar meninggalnya Jaksa Robertino Fedrik Adhar Syaripuddin cukup mengejutkan publik di tanah air.
Fedrik Adhar yang merupakan Jaksa yang pernah menangani kasus kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dan kasus Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diketahui meninggal dunia usai terinfeksi virus corona (Covid-19).
Ia meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Jakarta, pada pukul 11.00 WIB.
Hal itu disampaikan langsung oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin saat memberikan keterangan pers, Senin (17/8/2020) sore.
"Benar (meninggal karena covid-19)," ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Baca Juga: Meningkatkan Kesuburan Dengan Konsumsi 7 Makanan Ini Agar Cepat Hamil
Fedrik Adhar juga disebut rekannya mengalami komplikasi penyakit gula alias diabetes.
"Info sakitnya komplikasi penyakit gula," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono dalam keterangannya, Senin (17/8/2020).
Dilansir dari Mayo Clinic, diabetes sendiri adalah penyakit di mana tubuh tidak mampu membuat cukup insulin atau tidak dapat menggunakan jumlah normal insulin dengan benar.
Baca Juga: Rutin Memotong Kuku Bayi Hindari Si Kecil dari Penyakit, Ini Caranya
Sedangkan insulin sendiri adalah hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah, dimana tingkat gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah di banyak bagian tubuh.
Diabetes yang tak terkontrol berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ penting tubuh seperti jantung, liver, dan ginjal.
Komplikasi diabetes pada organ-organ tersebutlah yang biasanya sering membuat pasien meninggal dunia.
Baca Juga: Sungguh Menjijikan, Kondisi Sebenarnya Salah Satu Alat Saji di Restoran McD Diungkap Mantan Karyawan
Terlebih menurut American Diabetes Association, ada dua alasan mengapa penderita diabetes rentan terhadap virus corona yakni;
Pertama, sistem kekebalan terganggu akibat diabetes, membuat penderitanya lebih sulit untuk melawan virus dan kemungkinan mengarah ke periode pemulihan yang lebih lama.
Kedua, virus dapat berkembang di lingkungan glukosa darah tinggi.
Baca Juga: Organ Intim Kewanitaan Harum Memikat Cermin Perempuan Sehat dan Cantik Paripurna
Meski tidak ada data yang cukup untuk menunjukkan apakah orang dengan diabetes lebih mungkin untuk mendapatkan Covid-19 daripada populasi umum.
Namun masalah yang dihadapi penderita diabetes terutama adalah masalah hasil yang lebih buruk, bukan peluang yang lebih besar untuk tertular virus.
DImana infeksi virus dapat meningkatkan peradangan, atau pembengkakan internal, pada penderita diabetes. Ini juga disebabkan oleh gula darah di atas target, dan keduanya dapat berkontribusi pada komplikasi yang lebih parah.(*)
Baca Juga: 4 Keuntungan Mengonsumsi Ikan Teri dari Ikan Laut Lainnya, Apalagi Untuk Sarapan
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,tribunnews,ada.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar