GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac Biotech yang bekerja sama dengan Bio Farma kini telah memasuki fase uji klinis tahap 3.
Sekitar 1.620 relawan dinyatakan akan mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan China ini dalam waktu dekat.
Diketahui, dalam fase ini merupakan tahap di mana para ilmuwan memberikan vaksin kepada ribuan orang dan menunggu untuk melihat berapa banyak yang terinfeksi, dibandingkan dengan sukarelawan yang menerima plasebo.
Uji coba ini selanjutnya menguji keamanan vaksin Covid-19 dan kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Singapura hingga Malaysia Temukan Virus Corona Bermutasi 10 Kali Lebih Menyebar dan Menular
Kendati demikian, baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan jika Indonesia sebentar lagi akan menerima 50 juta calon vaksin Covid-19 atau bulk vaccine pada November 2020 mendatang.
Erick Thohir, menyampaikan bahwa dalam perjanjian itu Bio Farma tidak hanya sekedar mengolah dan mendistribusikan saja, tetapi juga ada unsur transfer teknologi.
"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win, bahwa menyepakati dengan Sinovac dalam hal transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digarisbawahi," ujar Erick, Sabtu (22/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
Pada 20 Agustus 2020, dilaksanakan 2 penandatanganan perjanjian.
Pertama, Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan pasokan bulk vaksin Covid-19 hingga Maret 2021, tambahan pasokan sampai dengan akhir tahun 2021.
Perjanjian itu untuk menyepakati komitmen ketersediaan pasokan bulk vaccine hingga 50 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.
Untuk dokumen kedua yang ditandatangani Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021 dimana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk pasokan bulk vaccine hingga akhir tahun 2021.
Baca Juga: Tubuhnya Dipasangi Selang, Istri Indra Bekti Ungkap Penyakit yang Buat Paru-parunya Menghitam
Meski begitu, Sekretaris PT Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, bulk yang diterima tersebut tidak akan langsung diproduksi.
“Melainkan tetap akan menunggu uji klinis fase 3 selesai dilaksanakan sambil dilakukan beberapa tahapan pengujian di Lab Bio Farma dan regristrasi ke Badan POM,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/8/2020). (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar