GridHEALTH.id - Kabar meninggalnya desainer ternama, Barli Asmara siang ini cukup menyentak jagat industri fashion Tanah Air.
Barli Asmara dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (27/8/2020) pukul 15.00 WITA.
Desainer langganan Presiden Joko Widodo dengan segudang prestasi nasional hingga internasional tersebut rupanya mengembuskan napas terakhir di Pulau Dewata Bali.
Konon, beberapa hari sebelum meninggal, Barli Asmara sempat berpamitan untuk pindah tempat tinggal pada rekan-rekannya, yaitu Zaski Sungkar dan Shiren Sungkar.
Namun sayangnya, pemilik nama asli Barli Perdana Asmara kini telah berpulang menghadap Sang Ilahi akibat radang otak.
Sepupu dari Bali Asmara, Mutia Wisni mengabarkan Barli meninggal karena terkena virus toksoplasma.
"(Meninggal karena), radang otak kena virus Toxo," kata Mutia Wisnu melalui pesan singkat, Kamis (27/8/2020), dikutip dari Warta Kota Live.
Bahkan Barli Asmara kabarnya telah dirawat di ICU selama 5 hari.
Baca Juga: 4 Cara Efektif Membuat Kolesterol Normal Selalu, Cegah Penyempitan Arteri
Melansir laman Radiopaedia.org, virus toksoplasma yang menyerang otak disebut dengan neurotoksoplasmosis atau toksoplasmosis serebral.
Penyakit ini adalah infeksi oportunistik yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Biasanya, toksoplasmosis serebral memengaruhi pasien dengan HIV/AIDS dan merupakan penyebab paling umum dari abses otak pada pasien ini.
Jarang terjadi, area di luar sistem saraf pusat terpengaruh dan dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis), lapisannya (meningitis), jantung (miokarditis), paru-paru (pneumonitis), dan berbagai organ lainnya.
Baca Juga: Fakta Berkumur Cegah Covid-19, Studi; Penyebaran Virus Corona Bisa Berkurang Dengan Obat Kumur
Diketahui, virus toksoplasma dapat menyebabkan gejala seperti mati rasa atau kelemahan di lengan atau tungkai.
Gejala lain seperti demam tinggi, menggigil, berkeringat, dan ruam dapat terjadi akibat infeksi ini.
Terlepas dari itu, lokasi pemakaman Barli Asmara belum diketahui apakah akan dibawa ke Jakarta atau akan disemayamkan di Bali. (*)
Baca Juga: Bima Arya; Kota Bogor Menuju Zona Merah Covid-19, Bayangkan Ada 10 Kasus Positif Per Hari!
#hadapicorona
Source | : | Warta Kota,radiopaedia.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar