Dilansir Reuters, Minggu (30/8/2020), Hera mengatakan bahwa mutasi virus ini ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh LBM Eijkman.
Dia mengatakan, perlu adanya lebih banyak penelitian untuk menyelidiki apakah mutasi ini berperan dalam peningkatan kasus beberapa hari terakhir di Indonesia.
Syahrizal Syarif, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia memperingatkan agar masyarakat harus tetap waspada.
Pasalnya, hasil pemodelan yang dilakukan Syarif menunjukkan kasus Covid-19 di Indonesia berpotensi meningkat menjadi 500.000 pada akhir tahun.
"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," imbuh Syarif. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar