3. Psikopat
Psikopat berasal dari kata psyche (jiwa) dan pathosi (penyakit).
Secara harfiah, psikopat berarti sakit jiwa.
Namun, psikopat tak sama dengan kegilaan (skizofrenia/psikosis), sebab seorang psikopat umunya disebut “Sosiopat”, karena prilakunya yang antisosial yang merugikan orang-orang terdekat tanpa empati sedikitpun, meski mereka menyadari seluruh perbuatannya.
4. Obsesif Compulsif Disorder
Baca Juga: 8 Pernyataan Kontroversial Pejabat Indonesia Tentang Covid-19, Mulai Jokowi Hingga Para Menterinya
Obsesif Kompulsif Disorder (OCD) adalah gangguan otak dan perilaku.
OCD menyebabkan kecemasan yang parah pada mereka yang terkena dampak.
OCD melibatkan kedua obsesi dan dorongan yang mengambil banyak waktu dan mendapatkan di jalan kegiatan penting nilai-nilai orang.
5. Skizoaffectif
Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental yang rancu yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif (gangguan mood)
6. Anorexia nervosa
Anorexia Nervosa adalah gangguan pola makan, orang mengalami gangguan ini merasa tidak puas dengan penurunan berat badannya.
Hal inilah yang menyebabkan penderita anoreksia nervosa ini juga mengalami suatu gangguan kecemasan dan depresi yang intens.
7. Multiple Identity Disorder
Gangguan identitas disosiatif adalah gangguan jiwa yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Masing-masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri.
Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.
8. Self harm/self injures
Self injury adalah suatu perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatasi rasa sakit emosional dengan cara melukai diri sendiri.
Source | : | YouTube,rsdurensawit.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar