GridHEALTH.id - Klaster keluarga atau klaster rumah tangga kini mendapat sorotan tajam dari pemerintah.
Diketahui klaster keluarga terjadi saat salah satu anggota keluarga terinfeksi virus, lalu menularkan ke anggota lainnya sehingga satu rumah tangga tertular Covid-19 saat berada di rumah sendiri.
Bahkan Presiden Jokowi meminta masyarakat tetap berhati-hati dan memperhatikan protokol kesehatan saat berada di rumah untuk mencegah meluasnya penularan lewat klaster keluarga.
"Karena di rumah kita sudah merasa aman. Justru di situlah yang kita harus hati-hati," kata Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Baca Juga: Hadapi Corona Jokowi Bikin Tim Lagi, Ini Anggota dan Tugasnya
Untuk itu, adanya klaster keluarga yang kini menjadi ancaman baru Covid-19 tersebut membuat kita wajib mengetahui cara mencegah penyebarna virus corona di rumah.
Perlu diingat bahwa laporan medRxiv menemukan, virus corona dapat bertahan di udara hingga tiga jam.
Virus ini juga bisa hidup di permukaan seperti kardus hingga 24 jam dan plastik serta stainless steel sampai 3 hari.
Baca Juga: Positivity Rate Meningkat Tajam, Pemprov DKI Jakarta Ketakutan dengan Jumlah Pasein Covid-19
Tapi, Jason Tetro, ahli mikrobiologi dan pembawa acara Super Awesome Science Show, menunjukkan bahwa penelitian ini didasarkan pada kertas tes laboratorium.
"Pengujian ini tidak mengindikasikan apa yang terjadi di dunia nyata," kata Tetro kepada Healthline.
"Saya tidak melihat ada kebutuhan untuk membersihkan / mendisinfeksi permukaan lebih teratur sebagai hasilnya. Dan tidak ada yang harus ditakutkan dari kondisi udara seperti layaknya penyakit campak," paparnya lagi.
Yang terpenting adalah membersihkan benda-benda di sekitar rumah yang berpotensi jadi tempat berkembang biak virus corona.
Baca Juga: Potret Covid-19 dengan Cepat Menutupi Paru-paru, Sel Bersilia Dipenuhi Partikel Dalam Gumpalan Besar
1. Kamar mandi
Tetro menyebut kamar mandi dan dapur adalah area di rumah yang banyak mengandung kuman. Becky Rapinchuk, pemilik blog Clean Mama, sependapat dengan hal itu.
Saat datang ke kamar mandi dan dapur, Becky fokus pada lemari, pegangan-pegangan laci, gagang, serta penutup bagian depan.
2. Dapur
Sementara di dapur, area yang perlu dibersihkan di antaranya gagang serta bagian depan peralatan, seperti lemari es, mesin cuci piring, oven, dan pemanggang roti.
Baca Juga: Mutasi Virus Covid-19 Baru Terdeteksi, China Sudah Pamerkan Vaksinnya
3. Ruang belajar atau bekerja
Kedua ahli menambahkan benda-benda lainnya di rumah yang harus dibersihkan antara lain remote kontrol, keyboard dan mouse komputer, telepon seluler dan telepon rumah, sakelar lampu dan tatakan sakelar, gagang pintu dan pagar tangga
Rapinchuk memiliki cara efisien untuk membersihkan daerah-daerah yang paling banyak disentuh, yakni dengan mendatanya.
"Saya bersihkan semua saklar lampu dan mengganti pelat, kemudian beralih untuk membersihkan semua kenop pintu, semua pegangan di dapur.
Untuk permukaan yang di atasnya terdapat benda-benda, seperti meja atau meja dapur, lanjutnya, pindahkan semua barang terlebih dahulu. Kemudian lap permukaan meja dengan lap atau semprotan desinfektan.
Tetro mengingatkan, pegangan tangga dan peralatan makan jangan sampai terlewat.
Terlepas dari itu, ahli epidemiologi Korea Selatan telah menemukan bahwa orang lebih mungkin tertular virus corona dari anggota rumah tangga mereka sendiri daripada dari kontak di luar rumah.
Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Hampir Sentuh 200 Ribu Kasus, Penyumbang Terbesar Kembali ke DKI Jakarta
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) A.S. pada 16 Juli melihat secara terperinci 5.706 “pasien indeks” yang telah dites positif terinfeksi virus corona dan lebih dari 59.000 orang yang melakukan kontak dengan mereka.
Temuan menunjukkan hanya dua dari 100 orang yang terinfeksi telah menangkap virus dari kontak non-rumah tangga, sementara satu dari 10 orang tertular penyakit dari keluarga mereka sendiri.
Menurut kelompok umur, tingkat infeksi dalam rumah tangga lebih tinggi ketika kasus pertama yang dikonfirmasi adalah remaja atau orang berusia 60-an dan 70-an.
Baca Juga: Update Covid-19; Airlangga Hartanto Beri Kabar Baik, Bansos 600 Ribu Ditransfer Hingga 2021
Baca Juga: Tanda-tanda Awal Tubuh Terinfeksi Virus Corona, Fokus Gejala Ringan yang Biasanya Disepelekan
"Ini mungkin karena kelompok usia ini lebih cenderung melakukan kontak dekat dengan anggota keluarga karena kelompok ini lebih membutuhkan perlindungan atau dukungan," Jeong Eun-kyeong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dan salah satu penulis penelitian, memberi pengarahan. (*)
#hadapicorona
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar